Selasa, 14 Agustus 2012

Buka Puasa di Tepi Jalan,Ciri Khas Ramadhan di Sudan


http://www.dianovaanwar.blogspot.com/ Suasana Ramadhan di Sudan berbeda dengan suasana Ramadhan di Negara-negara Islam lainnya di dunia. Di daerah-daerah pinggirian kota, di luar dari Khartoum, ibukota Negara Sudan, ada suatu adat yang hanya dilaksanakan sewaktu bulan puasa, sebulan penuh. Adat atau kebiasaan itu adalah dengan menggelar buka puasa bersama di dekat mesjid yang terdekat atau dipinggir jalan raya. Hal ini dimaksudkan untuk mengundang orang-orang yang lalu lalang untuk berbuka bersama, baik yang sedang berjalan maupun yang sedang berada di dalam kendaraan mereka, untuk turun dari mobil atau motor mereka dan berbuka bersama. Ini dilakukan di Sudan di setiap bulan puasa, secara turun temurun.
 
Anak-anak muda terlebih dahulu akan membersihkan area yang akan dijadikan untuk berbuka, kemudian membentangkan tikar diatas tanah. Setelah itu, orang-orang akan datang dari rumah masing-masing mereka dengan membawa bukaan berupa makanan dan minuman, sehingga di waktu berbuka mereka akan saling berbagi. Buka bersama ini hanya untuk kaum pria saja (muslimin), sedangkan wanita-wanita Sudan akan berbuka puasa bersama anggota keluarga lain yang juga wanita di rumah.
 
Saya pernah merasakan suasana ini ketika di Sudan bersama keluarga suami, sungguh menyenangkan. Menyediakan bukaan yang bukan hanya untuk anggota keluarga, namun juga dirasakan atau dicicipi oleh masyarakat sekitar. Minuman khas di bulan ramadhan adalah “Abrek” semacam minuman herbal yang telah dibuat jauh hari sebelum ramadhan tiba, kemudian ketika ramadhan, abrek tadi dicampur dengan gula di simpan di dalam kulkas, sehingga rasanya dingin di tenggorokan, diminum untuk berbuka dan sahur.
 
Selain itu Sudan juga memiliki beberapa makanan khas Ramadhan seperti ‘Ashidah, Khudrah, kacang kabkabe yang direbus serta tak ketinggalan buah tamr atau kurma.
 
 
 
 
 
 

 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar