Selasa, 14 Agustus 2012

Buya HAMKA Dalam Kenangan

www.dianovaanwar.blogspot.com Buya Hamka adalah salah seorang anak bangsa Indonesia yang patut diteladani.Ia bukan hanya seorang yang ahli dalam bidang agama Islam,politikus, namun ia juga seorang sastrawan. Prinsipnya yang kokoh tak tergoyahkan,ibarat karang ditengah lautan.Hamka juga salah seorang tokoh Muhammadiyah yang sangat berpengaruh dan sangat disegani.
Teringat aku di waktu kecil dulu, ayah selalu memutar kaset-kaset ceramah buya Hamka selepas sholat Subuh.Diantara judul yang masih kuingat adalah “Pegangan Hidup” dan “Dari Gelap Menuju Terang”.Sampai sekarang aku masih ingat apa yang ia sampaikan. Diantaranya adalah do’a yang diajarkan nabi pada seorang pemuda yang dijumpai beliau di waktu dhuha, sedang duduk termenung di sudut mesjid,yang ternyata pemuda itu memiliki hutang, dan dia memikirkan tenggat waktu yang sudah habis untuk membayarnya.Lalu Rasulullah pun berkata,”Sudihkah engkau bila kuajarkan satu doa, yang jika engaku baca doa ini di waktu pagi dan pada petang hari, insya Allah engkau akan menjadi pribadi yang tenang.Dalam do’a ini mencakup 8 hal, dan ada di sebutkan hadits shahih.Doa ini kuamalkan bahkan sampai sekarang, serta pernah pula ku sampaikan kepada murid-muridku.Pada kaset yang berjudul Dari Gelap Menuju Terang, satu hal yang masih kuingat,beliau mengatakan,”Hati orang yang kotor ibarat debu yang lengket pada jendela pesawat terbang, sehingga buram,tidak dapat melihat keluar;sedangkan hati orang yang bersih adalah apabila debu itu sudah dibersihkan”.
Pada tahun 2000 ketika aku berjalan-jalan ke Bangkok,Thailand dan menginap di rumah abang iparnya,abang iparku (kebetulan kakakku menikah dengan orang Pathani,Thailand Selatan), ia, iparan abang iparku itu berkata,sangat terkesan dengan karya-karya sastra Hamka,sampai-sampai ketika ia memikat hati istrinya yang sekarang ini pada waktu muda dulu, ia mengutip puisi-puisi yang dikarang hamka pada buku tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.Kukatakan,aku juga telah membaca buku itu beberapa kali,sungguh kata-katanya masuk hingga ke relung hati sampai-sampai aku dibuat menangis.Jika kebanyakan orang menyukai “Di Bawah Lindungan Ka’bah” tapi aku lebih suka Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.
Hamka meninggal dunia di usia yang ke 73, di bulan Ramadhan, tanggal 24 Juli 1981 (lihat entri HAMKA).Begitu banyak lautan manusia yang menyolatkannya dan begitu banyak orang-orang yang ingin membawa keranda jenazahnya.Ya Allah,ampunilah dosa-dosanya,lapangkanlah kuburannya,terimalah segala amal ibadahnya ddan tempatkanlah ia di tempat yang mulia…amiin…Demikianlah uraian tentang HAMKA Dalam Kenangan dari www.dianovaanwar.blogspot.com semoga bermanfaat bagi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar