Kamis, 23 Agustus 2012

Lebaran di Indonesia Tetap yang Terindah......

www.dianovaanwar.blogspot.com Empat lebaran di 4 negara telah kulewati,dan masih aku berkesimpulan, lebaran di Indonesia tetaplah yang terindah.Bagaimana tidak, di saat malam takbiran,malam Idul Fithri,di Indonesia, khususnya di Medan, orang-orang pada berduyun-duyun turun ke jalan,berkenderaan, bertakbir, memuji Asma Allah,merayakan hari kemenangan.Lain lagi di mesjid-mesjid,suara gemuruh takbir tak putus-putusnya hingga Subuh menjelang dan sholat Ied pun tiba.Moment ini yang paling kurindukan,dan moment ini yang tidak kudapati di 3 negara lain yang pernah kutempati.Di India,meskipun kita bisa bertakbir di Mesjid KBRI (Kedutaan Besar RI),namun hanya berlangsung beberapa jam saja, setelah itu pulang, dilanjutkan keesokan harinya dipagi hari,sebelum sholat Idul Fithri.Meskipun setelah itu bersantap lontong dan opor ayam,seperti layaknya di Indonesia,masih saja aku merasakan ada yang kurang.

Di Sudan,lain lagi.Letak KBRI yang begitu jauh,membuat kaki enggan dan berpikir dua kali karena ongkos transportasi yang lumayan mahal.Kan nggak lucu juga,masak cuma gara-gara sepiring ketupat duit habis sampe lebih dari 50$,bisa tekor bandar.Jadinya,dinikmati saja,walau hanya menikmati biskuit Kahk dan kue-kue kering lainnya,tetap ku-syukuri.Hanya saja,di Sudan lah aku baru tahu dan belajar bagaimana membuat cookies atau kue-kue kering,di rumah,di Medan,kami terbiasa membeli yang sudah jadi,atau meng-order nya saja,maklum lah,nggak mau repot-repot,bulan puasa hanya dihabiskan untuk beribadah saja.

Di tempat yang sekarang ini,di Saudi Arabia,ceritanya lain lagi.Takbiran ada di mesjid,tapi tidak terdengar,tidak digaungkan.Suasana seperti biasa-biasa saja,walaupun 10 hari terakhir Ramadhan di sini sangat berbeda dengan negara-negara lainnya.Orang-orang pada ramai-ramai sholat tahajud ke mesjid berjama'ah dan membaca Al-Qur'an serta banyak yang beri'tikaf.Inilah sisi baiknya.Pas lebaran,ya saling berkunjung,tapi tidak semeriah dan seperti di Indonesia,ntah berapa lama waktu lebaran di sini,mungkin seminggu,sebab di India dan Sudan lebaran cuma 3 hari,dan umumnya di hari I itulah tamu banyak yang datang;jadi tidak terbatas pada keluarga saja seperti hari pertama Idul Fithri di Indonesia.Kayaknya,lebaran tahun depan enak-an pulang aja ke Indonesia,rindu masakan omak,ketupat,rendang dan sambal terinya, mudah-mudahan,insya Allah,tiada halangan,amiiiin ya Allah.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar