Sabtu, 18 Agustus 2012

Musa, Nabi yang Allah Berdialog Dengannya (Kalimullah)

Mesir,Sejumlah Ahli Tafsir Berpendapat Gunung yang ada di Sina' inilah yang disebut Thur Sina' Tempat Nabi Musa Bermunajat Kepada Allah Swt Selama 40 Malam

Written By: Dr.Dianova Anwar
www.dianovaanwar.blogspot.com Nabi Musa a.s sangat terkenal dengan sebutan Kalimullah, karena Allah Swt di banyak kesempatan berdialog dengannya,dan itu terjadi bukan hanya sekali.
Ketika nabi Musa meninju seorang laki-laki Mesir pengikut Fir’aun demi membela seorang laki-laki Bani Israil yang sedang berkelahi,kemudian laki-laki Mesir tadi mati,maka Musa ketakutan dan melarikan diri.Dalam pelariannya,sampailah ia di Madyan,tempat dimana nabi Syu’aib a.s berada.Hingga ia bertemu dan membantu kedua anak perempuan nabi Syu’aib untuk memberi minum ternak-ternak mereka.Pada akhirnya salah satu dari anak perempuan nabi Syu’aib ini menikah dengan Musa,namun dengan syarat, bekerja untuknya selama 8-10 tahun (QS.28:27-28).Maka ketika Musa telah merampungkan perjanjiannya dengan ayah mertuanya,timbul dalam hatinya kerinduan akan tanah kelahirannya, Mesir,dan juga kepada ibu dan keluarga besarnya disana.Maka,berangkatlah Musa bersama keluarganya dari Madyan menuju Mesir. Di tengah perjalanan,di sebuah lembah,berhentilah ia dan keluarganya untuk bermalam.Dan di malam itu ia dan keluarganya membutuhkan api untuk menghangatkan badan,namun setiap kali ia menghidupkan api,api tidka mau menyala.Akhirnya ia melihat api dilereng bukit,maka pergilah ia ke sana.Setelah sampai ke tempat api itu,dia diseru dari (arah) pingir sebelah kanan lembah,dari sebatang pohon, di sebidang tanah yang diberkahi,” Wahai Musa! Sungguh,Aku adalah Allah,Tuhan seluruh alam!” (QS.28:30).Maka Musa diperintahkan Allah untuk melemparkan tongkatnya, tongkatnya ini selalu dibawanya untuk menggembalakan binatang ternak mertuanya.Pada perjalanannya ini,Musa diberi oleh mertuanya beberapa ekor kambing.Dilemparkan Musalah tongkatnya,maka bergerak-geraklah ia seolah-olah seekor ular yang gesit,lalu Musa lari ke belakang tanpa menoleh.Allah pun berfirman,”Wahai Musa! Kemarilah dan jangan takut.Sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman.Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu,ia akan keluar putih (bercahaya) tanpa cacat,dan dekapkanlah kedua tanganmu ke dalam dadamu apabila ketakutan.Itulah kedua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan engkau pertunjukkan) kepada Fir’aun dan para pembesarnya.Sungguh mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS.28:31-31).Ini adalah kali pertama Allah berdialog dengan nabi Musa. Dialog antara nabi Musa a.s dan Allah Swt diatas, sekaligus pengangkatan Musa sebagai Nabi (Tafsir Al-Qur’and an Terjemahnya, Departemen Agama RI).
Ketika Musa memohon kepada Allah untuk menjadikan Harun, saudaranya, membantunya dalam menghadapi Fir’aun dan para pengikutnya,karena kurang fasihnya ia dalam berbicara,maka Allah berfirman, ,”Sungguh telah diperkenankan permintaanmu,wahai Musa!”(QS.20: 36)”;“Kami akan menguatkan engkau (membantumu) dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar,maka mereka tidak akan dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamu yang akan menang” (QS.28: 35). Di sini Allah juga berdialog dengan Musa.
Ketika Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk berbicara kepada Fir’aun dengan lemah lembut mudah-mudahan dia sadar dan takut, lalu mereka berdua khawatir akan kekejaman Fir’aun,Allah pun berfirman,”Janganlah kamu berdua khawatir,sesungguhnya Aku bersama kamu berdua, aku mendengar dan melihat”(QS.20:46).Lagi, Allah berdialog dengan Musa bahkan kepada Harun.
Pada waktu Musa berhadapan dengan ahli-ahli sihir yang dikumpulkan Fir’aun yang mereka dapat menyihir tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seperti ular yang merayap dengan cepat,kecutlah hati Musa,Allah pun berfirman,”Jangan takut! Sungguh, engkaulah yang unggul(menang).Dan lemparkanlah apa yang di tangan kananmu,niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat.Apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya pesihir (belaka).Dan tidak akan menang pesihir itu,dari manapun ia datang” (QS.20:68-69).
Ketika Musa membawa Bani Israil keluar dari Mesir menuju Palestina,dan di waktu matahari terbit mereka tersusul oleh Fir’aun dan bala tentaranya, khawatirlah bani Israil,mereka berkata,Kita benar-benar akan tersusul”.Dia(Musa) menjawab,’Sekali-kali tidak akan (tersusul), sesungguhnya Tuhanku bersamaku, dia akan member petunjuk kepadaku”.Lalu Kami wahyukan kepada Musa,”Pukullah laut itu dengan tongkatmu”.Maka terbelahlah lautan itu,dan setiap belahan seperti gunung yang besar (QS.26:62-63).Di ayat yang ke 63 Surah Asy-Syu’ara’ ini,Allah berbicara langsung dengan Musa dengan memerintahkannya untuk memukulkan tongkatnya ke laut, sehingga laut pun terbelah membentuk jalan, sehingga mereka bisa menyebrang.
Kemudian,ketika Musa bermunajat kepada Allah di Thûr Sînâ’ atau  gunung Sînâ’ (bukan Sinai,red.pent) atau Jabal Thûr selama 40 malam. Kebanyakan ahli tafsir menyatakan, di tempat ini Allah Swt berdialog dengan Musa (QS.At-Tiin:2), dan di gunung ini pula nabi Musa a.s menerima wahyu dari Allah Swt.Pada waktu kepergiannya ke gunung Sina’ ini,Bani Israil,yang diprovokasi oleh Samiri membuat patung anak sapi dari emas dan menyembahnya, sekembalinya Musa dan mengetahui hal ini, ia pun marah kepada Harun, saudaranya. Akhirnya ia memerintahkan Bani Israil untuk bertaubat kepad Allah Swt.
Lalu Ketika Musa memohon air untuk kaumnya,lalu Allah berfirman,”Pukullah batu itu dengan tongkatmu! Maka memancarlah daripadanya dua belas mata air.Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing) (QS.2:60).Di sini Allah juga berdialog dengan Musa untuk memungkulkan tongkatnya.Jadi,wajarlah bila nabi Musa dijuluki Kalimullah,begitu seringnya Allah Swt berdialog dengannya.Demikianlah uraian tentang Musa,Nabi yang Allah Berdialog dengannya dari www.dianovaanwar.blgospot.com semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar