Kamis, 28 Juni 2012

Christina A Gold: Penjual Lipstik Jadi Bos Transfer Uang Dunia

Menjadi penjual produk kecantikan selama 30 tahun di Avon, ternyata tidak membuat Christina A. Gold gagu dalam mengelola perusahaan transfer uang terbesar atau remitansi di dunia, Western Union (WU). Bagi perempuan kelahiran Belanda, 12 September 1947 ini, mengelola WU merupakan tantangan yang harus dihadapi bukan dihindari. Ia bahkan saat ini menjadi orang nomor satu di WU sebagai Chief Executive Officer (CEO) sekaligus presiden dan direktur.

Selama di Avon, Gold memililki karir cukup menjanjikan. Bahkan, ia sempat mencapai posisi sebagai presiden Avon Amerika Utara. Pencapaian tersebut tidak datang tiba-tiba. Di perusahaan kosmestik ini, Gold diakui memberikan banyak kontribusi dalam mendorong perkembangan bisnis Avon. Ia juga dianggap menjadi salah satu orang yang berpengaruh dalam merubah kiblat merek kosmetik di Amerika Serikat.

Seusai bekerja di Avon, anak kedua dari pasangan ayah mantan pemenang atletik olimpiade sekaligus tentara Belanda dengan ibu seorang perawat asal Kanada ini bergabung dengan beberapa perusahaan lain. Salah satunya adalah menjadi presiden dan CEO perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan e-commerce, Excel Communications.

Pada Mei 2002, Gold bergabung dengan WU. Karirnya di perusahaan jasa transfer uang ini juga cukup menjanjikan. Bahkan, pada 2003 dan 2006, Majalah Fortune menyatakan Gold sebagai salah satu dari 50 perempuan paling berpengaruh dalam bisnis di AS. Sedangkan, pada 2007, majalah Forbes menempatkanya sebagai perempuan ke-56 paling populer dari 100 perempuan paling berpengaruh pada bisnis AS.

Di bawah kepemimpinan Gold,  perkembangan bisnis WU berjalan cukup pesat. Dalam majalah Fortune terbitan Mei tahun ini, WU masuk dalam daftar 500 perusahaan yang menempati posisi 473 dengan pendapatan bisnis tahun lalu mencapai 4,9 miliar dolar AS atau meningkat 9,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, dana remitansi yang dikelola oleh perusahaan ini tahun lalu mencapai hampir 320 miliar dolar AS.

Hal tersebut sesuatu yang wajar. Tahun lalu, Gold mendapatkan kompensasi cukup banyak yakni sebesar 9,4 juta dolar AS. Jumlah itu setara Rp 86,104 miliar berdasarkan nilai tukar Yahoo pada Rabu, (27/8) yakni satu dolar AS sama dengan Rp 9.160.

Saat ini, WU memiliki jaringan hingga 200 negara. Salah satunya adalah Indonesia. Meski hanya bisa berbahasa Inggris dan Belanda, Gold tetap dapat mengelola WU dengan optimal. Perusahaan ini berkantor pusat di Englewood, Colorado AS.
Sumber: http://www.republika.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar