Kamis, 27 September 2012

Istiqomah yang Berantakan

www.dianovaanwar.blogspot.com Istiqomah yang berantakan adalah komitmen yang pupus menjadi berkeping-keping.Ibarat sebelumnya sebuah cermin utuh,kita dapat melihat diri kita secara keseluruhan,dan ketika ia berserakan apakah akan menjadi sama seperti semula? 

Istiqomah atau komitmen yang pupus bukan hanya berkaitan dengan rumah tangga yang sudah tidak harmonis lagi sehingga hadir orang ketiga,keempat dan seterusnya.Akan tetapi komitmen mencakup setiap bagian dalam kehidupan.Dalam bekerja,belajar,berorganisi,beribadah,beramal sholeh dsb.Pada dasarnya diantara sebab atau alasan seseorang tidak berkomitmen lagi adalah timbulnya rasa kejenuhan,kebosanan ataupun kemalasan.Orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung;sebaliknya orang yang hari ini sama dengan hari kemarin adalah orang yang merugi,sedangkan orang yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin adalah orang yang celaka.

Ketidak komitmenan dalam beribadah dan beramal sholeh misalnya merupakan wujud ketidaksabaran. Sebab sabar bukan hanya diidentikkan untuk keadaan yang memprihatinkan,akan tetapi sabar juga diperlukan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang positif,termasuk beribadah dan berbuat kebaikan. Lahirnya berbagai alasan hanyalah merupakan 'pelegalan' rasa kemalasan dan kebosanan.Adalah orang yang bijak yang akan memanfaatkan masa sehat,muda dan hidupnya sebelum datang masa sakit,tua dan wafatnya.Kala itu penyesalan tiada berguna lagi.Ketidak komitmenan juga menggambarkan bagaimana kepribadian seseorang,yang mudah menyerah oleh keadaan.Kecuali dalam keadaan sudah tua rentah ataupun sakit yang tidak memungkinkannya beribadah dan beramal sholeh seperti sebelumnya.Setiap permasalahan,insya Allah akan ada jalan keluarnya,asal saja ada kemauan dan niat yang tulus ikhlas hanya untuk mencari ridho Allah semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar