Rabu, 24 Oktober 2012

Kultum:Memaknai Idul Adha Sebagai Idul Qurban

Foto:Wukuf di Arafah (detikcom)
www.dianovaanwawr.blogspot.com Esok,insya Allah,tanggal 9 Dzul Hijjah,bertepatan dengan tanggal 25 Oktober 2012,para jama’ah haji dari seluruh dunia akan berkumpul di padang Arafah.Sementara itu,bagi kaum muslimin yang tidak menunaikan ibadah haji,disunnahkan (sunnah muakkad) untuk berpuasa Arafah,puasa yang dapat ‘menstip-eks’ dosa-dosa selama dua tahun;tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.Bila dibandingkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal,yang ganjarannya dapat menghapus dosa sepanjang tahun,puasa Arafah menjadi lebih utama,sebab hanya di hari Arafah berpuasa,namun mendapat ganjaran berupa penghapusan dosa selama dua tahun.Setelah itu di tanggal 10 Zulhijjah dan hari Tasyrik (11.12 dan 13 Dzulhijjah) diselenggarakan pemotongan hewan qurban.
Idul Adha atau Idul Qurban merupakan pengabadian kisah berkurbannya nabi Ibrahim,dengan merelakan anaknya,nabi Ismail untuk disembelih.Momentum ini menggambarkan bagaimana cintanya nabi Ibrahim kepada Allah Swt,hingga ia sanggup mengurbankan anak yang sudah lama dinanti-nanti,namun ketika proses penyembelihan akan dilakukan,Allah menggantikannya dengan seekor kibas.
Idul Qurban hendaknya dimaknai oleh setiap kaum Muslimin bukan saja sebagai hari mengurbankan hewan semata,akan tetapi berkurban karena Allah,dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bentuk aktifitas dalam kehidupan yang bermuara untuk mencapai keridhoan Allah.”Daging-daging unta dan darahnya itu,sekali-kali tidak dapat mencapai keridhoan Allah,tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya” (QS.Al-Hajj:37).Demikianlah uraian tentang Memaknai Idul Adha Sebagai Idul Qurban dari www.dianovaanwar.blogspot.com semoga bermanfaat bagi anda.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar