Senin, 18 Februari 2013

Malu,Sebagian Daripada Iman……

www.dianovaanwar.blogspot.com Para ulama mengatakan hakikat sifat pemalu adalah suatu sifat yang mendorong untuk meninggalkan hal yang buruk dan menghalangi kelalaian kewajiban terhadap segala sesuatu.Sifat ini tidak akan didapati  pada wanita-wanita yang secara terang-terangan berani mengumbar auratnya secara vulgar bahkan terkesan bangga. Sifat ini juga tidak akan ada pada pria dan wanita yang berjalan,berboncengan dan bergandengan dengan mesra padahal belum menikah.Dan mengapa para koruptor tidak habis-habisnya silih berganti seiring dengan pergantian musim dan masa?salah satu sebabnya karena sifat malu sudah tidak ada lagi.

Dahulu,bila seorang wanita hamil diluar nikah,maka bukan hanya ia,tapi seluruh keluarganya akan menanggung malu,hingga terkenallah ungkapan,mau dikemanakan muka kita ini,malu pada orang satu kampung.Karena rasa malu,maka diungsikanlah wanita yang hamil ini ke tempat lain,sehingga tidak akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat terus menerus.Akan tetapi,pada saat sekarang,tidak sedikit kita jumpai bila seorang wanita telah hamil sebelum menikah,seolah-olah tidak terjadi apa-apa, malah dipestakan (diwalimahkan) semeriah-meriahnya.

Begitu pula jika kita lihat sebagian wanita-wanita muslimah sekarang dengan nyaman memakai busana yang jelas-jelas mengundang mata lelaki menjadi jelalatan, yang memancing pelecehan seksual dan  tak sedikit berakhir dengan kasus  pemerkosaan.Model pakaian yang dipakai penyanyi dan artis sudah pindah ke jalan-jalan dan mal-mall.Bahkan,tak sedikit anak-anak gadis dari keluarga muslim mengendarai motor (kereta) dengan celana pendek, hingga maaf-maaf yang tersisa hanya tinggal sedikti saja dari bagian atasnya.Ada yang mengatakan,”Apa orangtuanya tidak melarang?” bagaimana melarang, anak-anak sekarang bila dinasehati orang tua kebanyakan yang melawan atau akan menjawab,”Ah,mamak ini ketinggalan zaman,nggak tahu perkembangan mode….”.

Lalu bagaimana dengan sikap para koruptor,setelah jelas ia menerima suap atau menggelembungkan dana untuk pembangunan suatu fasilitas rakyat? Tenang,senyum, dan malah tertawa.Semestinya malu,menundukkan kepala atau menutup wajah.Itulah pergeseran zaman atau mendalami agama namun tidak difahami dan dipraktekkan.Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Saw bersabda,”Iman mempunyai cabang sebanyak 70 lebih atau 60 lebih, cabang yang tertinggi adalah ucapan Laailaaha illallah, dan cabang yang paling rendah adalah membuang gangguan dari jalan, dan merasa malu merupakan satu cabang dari iman” (HR.Muttafaq ‘alaih).Dalam satu hadits yang lain disebutkan,dari Abu Sa’id Al-Kudri r.a, ia berkata,”Adalah Rasulullah Saw lebih pemalu daripada seorang gadis dalam pingitan,maka apabila beliau melihat sesuatu yang dibencinya,kami mengetahuinya dari wajah beliau” (HR.Muttafaq ‘alaih).













Tidak ada komentar:

Posting Komentar