www.dianovaanwar.blogspot.com Hasad atau dengki merupakan suatu sifat tercela yang menginginkan
hilangnya ni’mat yang telah diberikan oleh Allah kepada seseorang,baik ni’mat
agama maupun ni’mat dunia.
Hasad dalam ni’mat agama merupakan ni’mat
iman dan Islam yang ada dalam diri seorang Mukmin atau Muslim.“Banyak di antara
Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu
beriman menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dalam diri mereka,setelah
kebenaran jelas bagi mereka.Maka maafkanlah mereka dan berlapang dadalah,
sampai Allah memberikan perintahNya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu” (QS.2:109). “Ataukah
mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah Allah berikan
kepadanya?Sungguh, Kami telah memberikan Kitab dan Himah kepada keluarga
Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang
besar”.Maka diantara mereka (yang dengki itu), ada yang beriman kepadanya dan
ada pula yang menghalangi (manusia beriman) kepadanya.Cukuplah (bagi mereka)
neraka Jahanam yang menyala-nyala apinya” (QS.4:54-55).
Di hadits lain, yang diriwayatkan dari Anas bin Malik,
dia berkata,”ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah Saw, tiba-tiba beliau
bersabda:”Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki Penghuni surga”.Kemudian
seorang laki-laki dari Anshar lewat di hadapan mereka sementara bekas air wudhu
masih membasahi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal. Keesokan
harinya lagi Nabi Saw bersabda:”Akan lewat dihadapan kalian seorang lelaki
penghuni surga!Tidak lama kemudian orang itu masuk sebagaimana kondisi
sebelumnya; bekas air wudhu masih memenuhi jenggotnya sedangkan tangan kirinya
menenteng sandal”.Begitu pula pada hari ketiga Rasulullah bersabda,"Akan
lewat dihadapan kalian seorang lelaki penghuni surga!! Tidak lama
kemudian,seperti hari sebelumnya, lelaki Anshar yang sama masuk dalam keadaan yang
serupa sebagaimana hari-hari sebelumnya, dengan bekas air wudhu yang masih
membasahi jenggotnya sedangkan tangan kirinya menenteng sandal.Kemudian
Rasulullah bangkit dari tempat duduknya, sementara itu Abdullah bin ‘Amr bin
‘Ash mengikuti lelaki itu, ia berkata kepada lelaki tsb,”Aku sedang
punya masalah dengan orangtuaku,aku berjanji tidak akan pulang ke rumah selama
tiga hari, jika engkau mengizinkan,maka aku akan menginap dirumahmu untuk
memenuhi sumpahku itu”.Lelaki itu menjawab,”Silahkan!”.
Anas berkata bahwa setelah tiga hari
tiga malam Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash menginap di rumah lelaki tsb, ia tidak
pernah mendapatinya sedang sholat qiyamul-lail,hanya saja setiap kali terjaga
dari tidurnya ia membaca dzikir dan takbir hingga menjelang subuh, kemudian mengambil
air wudhu. Abdullah juga mengatakan,”saya tidak mendengar ia berbicara,kecuali
yang baik”. Setelah
menginap tiga malam,saat Abdullah hampir saja mengaggap remeh amalnya,ia
berkata, ”Wahai hamba Allah,sesungguhnya aku sedang tidak bermasalah dengan
orangtuaku, hanya saja aku mendengar dari Rasulullah selama tiga hari
berturut-turut didalam suatu majelis beliau bersabda,”akan lewat dihadapan
kalian seorang lelaki penghuni surga”.Selesai beliau bersabda, ternyata yang
muncul tiga kali berturut-turut adalah engkau”.Terang saja saya ingin menginap
dirumahmu ini,untuk mengetahui amalan apa yang engkau lakukan,sehingga aku
dapat mengikuti amalanmu.Sejujurnya aku tidak melihatmu melakukan amalan yang
berpahala besar.Sebenarnya amalan apakah yang engkau kerjakan sehingga
Rasulullah berkata demikian?”
Kemudian lelaki Anshar itu menjawab,”Sebagaimana yang kamu lihat,aku
tidak mengerjakan amalan apa-apa,hanya saja aku tidak pernah mempunyai rasa iri
kepada sesama muslim atau hasad terhadap keni’matan yang diberikan Allah
kepadanya”.
Oleh
karenanya,kita berlindung kepada Allah dari kedengkian orang lain kepada diri
kita.Diantara surah dalam Al-Qur’an yang hendaknya kita baca sebelum tidur
adalah surah al-Falaq yang pada ayat terakhir memiliki makna,”dan dari kejahatan
orang yang dengki apabila ia dengki” (QS.113: 5). Selain senantiasa bersyukur
atas ni’mat yang Allah berikan kepada kita,kita juga memohon kepada Allah agar
kita tidak hasad terhadap ni’mat yang ada pada diri orang lain, “Ya Tuhan kami,
ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari
kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap
orang-orang yang beriman.Ya Tuhan kami,sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi
Maha Penyayang”(QS.59:11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar