Program Keluarga Berencana (KB)sangat popular pada masa pemerintahan Suharto,belakangan, program ini ‘dihidupkan’ kembali. “Dua anak cukup” begitu slogan yang sering kita dengar. Alasan yang diberikan adalah kesejahteraan anak, terutama pendidikannya. Logikanya, buat apa banyak anak, namun satu pun tidak ada yang jadi. Atau, buat apa banyak anak tapi tidak semuanya jadi. Ini adalah jalan pikiran manusia. Bagaimana dengan perkataan Allah sendiri? Apakah kita lebih tahu dari Allah? Dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 31 Allah berfirman,” Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeqi kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa besar”.
Allah yang member rezeqi, bukan manusia.Manusia tentunya wajib berusaha dan berdoa.Jika memang hendak membatasi anak, dapat dilakukan secara alami, misalnya dengan sistem perkelenderan. Dimana, di dalam dunia kesehatan dikenal adanya istilah ‘masa subur’ dan ‘masa tidak subur’ bagi wanita.
Terkadang, kebanyakan para orang tua sudah patah arang sebelum dilewati. Seperti anak yang telah duduk dibangku SMA, ketika ditanyakan para tetangga atau kerabat, apakah anaknya akan melanjutkan pendidikan ke tingkat Perguruan Tinggi, dengan cepat akan menjawab,”Oalah, boro-boro kuliah, makan aja nggak cukup”. Padaahal tiada orang yang tahu rezeqi anak tersebut. Bisa jadi dalam perjalannya kuliah ia mendapat beasiswa, bisa jadi ia mendapt orangtua angkat yang mau membayari biaya kuliahnya atau bisa jadi si anak beriniisiatif mencari pekerjaan sampingan selain kuliah. Untuk itu janggan mendahului ketentuan Allah, jika kita percaya kepada Qadha dan Qadar.Kita sebagai manusia hendaknya berusaha,bekerja,berdo’a dan pada akhirnya bertawakkal kepadaNya.”Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu merubah keadaan diri mereka sendiri” (Qs.Ar-Ra’d: 11). www.dianovaanwar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar