Written By: Dr.Dianova Anwar
www.dianovaanwar.blogspot.com Ketauhidan sangat penting ditanamkan kepada anak sejak dini,bahwa tidak ada tuhan yang pantas disembah selain Allah,dan bahwa hanya Allah lah satu-satunya tujuan dalam beribadah dan beramal sholeh di dunia ini.Apalagi di masa sekarang, bentuk kesyirikan tampil dalam berbagai rupa.Jelas bila menyembah makhluk dan ciptaan Allah seperti malaikat,para nabi,orang-orang sholeh,bulan,bintang,matahari adalah bentuk penyekutuan atau kesyirikan.Akan tetapi,yang dikhawatirkan adalah syirik dalam bentuk lain, mendatangi dukun bahkan membenarkan perkataannya,melihat ramalan nasib baik melalui zodiak atau tanggal lahir dan bulan ataupun lewat garis telapak tangan, bahkan dalam hal mencari jodoh.Medianya pun sekarang sangat mudah,hanya melalui hp,diketikkan kepada no.hp sang peramal,maka anak pun akan mendapatkan balasannya dalam hitungan detik.Adapula orang yang mendatangi dukun atau orang pintar hanya untuk mengetahui sesuatu yang ingin diketahuinya,misalnya ia kehilangan barang yang berharga.Lain lagi,yang datang ke kuburan, bukan untuk mengingat kematian atau mendo’akan si ahli kubur,tapi justru ia meminta ‘restu’ atau berkah dari orang yang telah mati.Padahal orang yang telah mati tidak dapat berbuat apa-apa lagi,baik untuk dirinya,apalagi untuk orang yang hidup.Hal lain yang dapat mengundang kesyirikan tanpa tersadari adalah terlampau menuruti hawa nafsu, sehingga tanpa ia sadar,ia telah mentuhankan hawa nafsunya.”Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuanNya,dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Alalh (membiarkannya sesat)?Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS.Jatsyiyah:23).Diantara bentuk terlampau menuruti hawa nafsu adalah terlalu bernafsu dalam meraih kekuasaan dan harta dengan menghalalkan segala cara,atau dalam bentuk menjalani kehidupan seks bebas. Memiliki sifat riya dan sum’ah juga dapat menggiring seorang Muslim kearah kemusyrikan.Beribadah dan berbuat kebaikan hanya untuk mendapatkan pujian orang lain atau merasa bangga bahwa dirinya lah yang paling baik dalam beribadah dan beramal sholeh adalah bentuk kesyirikan dengan ‘menuhankan’ orang lain ataupun diri sendiri.
Adalah Luqman bin Hakim-salah seorang hamba Allah yang diberi hikmah- yang namanya diabadikan Allah pada nama salah satu Surah di Al-Qur’an, yang mengajarkan bagaimana hendaknya kita dalam mendidik anak.Dalam surah Luqman,mulai dari ayat 13-19, disebutkan point-point apa saja yang Luqman terapkan dalam mendidik anaknya,dimulai dari jangan menyekutukan Allah,berbakti pada ibu bapak,perbuatan baik seberat biji sawi pun akan dibalas oleh Allah,mendirikan sholat,menyuruh manusia untuk berbuat ma’ruf dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar,jangan sombong dan membanggakan diri,sederhana dalam berjalan serta melunakkan suara.Hal pertama yang diajarkannya adalah menanamkan nilai ketauhidan kepada anaknya, untuk tidak menyekutukan Allah,bukan berbakti kepada ibu bapak dan juga bukan sholat.Begitu pentingnya masalah ketauhidan ini,hingga syirik termasuk dosa besar yang tak dapat terampuni (QS.4:48) yang tentunya selama orang yang bersangkutan masih belum bertobat.Menanamkan kepada anak bahwa Allah adalah yang menciptakannya,bahkan menciptakan kedua orangtuanya,seluruh manusia,dan seluruh makhluk,bahkan Dia lah satu-satunya tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta apa-apa di antara keduanya, mesti lah ditanamkan dengan sangat kuat ke dalam benak pikiran anak.Ini sangatlah penting,karena bila ia mendapati masalah di kehidupannya kelak,ia akan mengadu kepada Allah,tuhannya; bukan lari ke dukun atau orang pintar.Dan bila ada seorang wanita atau seorang pria yang menarik hatinya dan ‘membujuknya’ untuk berpindah keyakinan,ia akan dengan mantap akan meninggalkan wanita atau pria itu.Harapan semua orang tua adalah sama,mendapatkan anak-anak yang sholeh dan sholehah,yang do’anya akan langsung tanpa batasan akan diterima bila sang orangtua kelak berada di alam barzah.Dan sudah pasti anak yang sholeh dan sholehah adalah anak yang tidak menyekutukan Allah,tuhannya dengan yang lain.Demikianlah uraian tentang Sangat Pentingnya Menanamkan Ketauhidan yang kuat kepada anak sejak dini dari www.dianovanawar.blogspot.com semoga bermanfaat bagi anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar