www.dianovaanwar.blogspot.com Membicarakan korupsi di Indonesia tidak akan pernah habis-habisnya. Hampir setiap hari kita akan membaca atau menyajikan berita yang berkenaan topik yang satu ini. Belum lagi selesai satu kasus korupsi diadili,sudah menyusul kasus yang baru,sepertinya sudah jadi seperti "trend". Parahnya lagi,korupsi bukan saja dilakukan oleh pejabat-pejabat tinggi,akan tetapi sudah sampai pada pegawai negeri golongan rendahan.Begitu "enaknya" karakter yang satu ini,sehingga membuat si pelaku ketagihan malah menularkan 'penyakit' ini pada yang lain dengan begitu cepat.
Setiap menjelang pemilu seperti sekarang ini,partai-partai pun rame-rame "menjajakan" programnya.Seribu janji pun diucapkan.Bahkan tak sedikit partai yang mengklaaim partainya reformis dan bersih.Tetapi apa yang terjadi setelah mereka terpilih dan duduk di atas sana? Tak heran banyak orang yang mengatakan bagi orang yang dulunya berkoar-koar dengan idealisme nya untuk memperjuangkan nasib rakyat namun pada akhirnya ia pun terjerembab ke dalam lembah yang sama dengan koruptor-koruptor sebelumnya,"Karena belum jadi pejabat saja,sudah di atas...."
Rakyat Indonesia pada masa sekarang sudah pada 'melek' politik,karenanya informasi apapun akan cepat tersebar dalam hitungan detik.Sehingga tak sedikit rakyat yang dilanda dilema.Mau memilih,tapi nggak tahu yang mana yang harus dipilih,sebab krisis ketidak percayaan kepada partai-partai politik sudah sampai demikian seriusnya,sudah sampai diubun-ubun.Mau tidak memilih,sayang suaranya terbuang.Tapi haruskah memaksakan diri untuk memilih sesuatu hal yang jelas-jelas diketahui lebih banyak sisi buruknya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar