Selasa, 14 Mei 2013

“Dicurinya” Buku-Buku Rakyat Palestina Oleh Israel


www.dianovaawnar.blogspot.com Pada tahun 1948, tahun apa yang disebut oleh orang Israel dengan Perang Kemerdekaan,namun bagi bangsa Palestina sendiri,tahun itu adalah tahun bencana bagi mereka.Dimana orang-orang Palestina harus dipaksa keluar dari rumah-rumah mereka,tanah air mereka, meninggalkan segala harta benda, dengan status sebagai pengungsi.Di antara harta benda yang harus ditingalkan oleh rakyat Palestina yang mengungsi adalah buku.
 
Buku adalah identitas daripada suatu negara, lewat buku,kita dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kebudayaan yang dimiliki oleh sebuah negara.Buku-buku rakyat Palestina yang mengungsi ini dikumpulkan oleh tentara zionis Israel dari rumah ke rumah.Buku-buku yang “dijarah” atau lebih tepatnya “dicuri” ini-karena rumah dan tanah mereka dicuri-red.penting- dipelajari oleh orang-orang Israel dan sekarang bisa didapati di Perpustakaan Nasional,Yerusalem.Dengan menggunakan kode AP yang berarti Abandoned Property-Milik yang ditinggalkan,buku-buku para penulis Palestina,yang tentunya berbahasa Arab,dipajang diantara rak-rak buku perpustakaan Israel ini.Diantara buku-buku AP ini kita akan menjumpai tulisan penulis Palestina terkenal Nasher Nashibi,buku-buku tafsir,buku-buku tentang agama Islam,kamus,buku fiksi Arab,serta tulisan-tulisan tentang Halil Asy-Syakini,seorang tokoh pembaharu dan pemikir modern Palestina yang memberikan pengaruh yang sangat besar ketika itu-sebelum diduduki oleh Israel,sekitar era 1920-an- pada berbagai aspek seperti bidang jurnalistik,sastra dan perfilman Palestina.
 
Selain buku-buku dalam bentuk tulisan,photo-photo yang didokumentasikan para photographer Palestina juga dicuri, termasuk foto-foto karya Khalil Rishas,seorang photographer terkenal Palestina pada waktu itu,juga telah menjadi arsip Israel.Tak heran,bila kita akan mendapati sebagian foto-foto lama rakyat Palestina  tersebut justru diterbitkan oleh para photographer Israel,temasuk perjuangan mereka ketika melawan Israel,bahkan foto pemakaman pemimpin Palestina saat itu yang bernama  Abd-A-Qader-Al-Husaini di tahun 1948.
 
Selayaknya,buku-buku tersebut dikembalikan kepada rakyat Palestina.Cara yang ditempuh oleh Israel dalam “mencuri” ilmu bangsa Palestina adalah bukan cara yang legal dan immoral.Dapat juga dipandang sebagai sebuah kejahatan.Maka,adalah lebih tepat bila kode buku-buku tersebut diganti menjadi SP-Stolen Property daripada AP……
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar