Konflik di Irak, tentara AS menduduki Irak hingga sekarang (foto :insightonconclict)
www.dianovaanwar.blogspot.com
Satu dekade telah berlalu, semenjak AS melakukan invasi ke Irak
serta menumbangkan pemerintahan Saddam Husein ditahun 2003, atas tuduhan Saddam memiliki senjata
kimia.Berakhirnya era Saddam, dan beradanya AS di sana bukannya merubah keadaan
rakyat Irak menjadi lebih baik daripada sebelumnya, malah sebaliknya, menyulut terjadinya
konflik antar sekterian yang tiada berujung hingga hari ini.
Presiden Irak yang sekarang, Nuri al-Maliki, seorang yang beraliran
Syi’ah disebut-sebut,terutama oleh kaum Muslimin yang beraliran Sunni, lebih
otoriter daripada Saddam. Media apa saja yang mencoba mengadakan interview
dengan masyarakat di tempat-tempat umum seperti Masjid atau berkunjung ke
departemen-departemen pemerintahan tidak akan dibenarkan meliput dengan kamera.
Tidak sedikit para pemimpin sunni disana yang diculik lalu dibunuh atau
ditahan.Sama seperti halnya konflik di Syria, konflik di irak juga tidak
terlepas dari campur tangan Iran.
Salah satu inbas dari konflik di irak adalah banyaknya anak-anak yatim
yang kehilangan orangtua mereka.Bukan karena orangtua mereka pergi ikut-ikutan
berperang, namun para orangtua yang sedang berada di pasar, atau di sekolah
atau berada di jalan.Tak sedikit pula anak-anak yang turut serta bersama
orangtua mereka, ketika terkena bom mengalami luka-luka atau tewas. Anak-anak
ini menjadi yatim dan sebagian mereka menjadi anak jalanan,mengemis di setiap
perempat jalan hanya untuk menyambung hidup.
Adalah salah seorang pria Irak yang berinisiatif untuk mengumpulkan
anak-anak jalanan atau anak-anak yatim satu persatu dan ia menyewa sebuah rumah
sebagai rumah Yatim.Dibantu oleh 4 orang temannya mereka mengurus sekitar 32
anak yatim di daeerah Al-Sadr, dan juga menyekolahkan mereka. Dari mana
dananya? Ia meminta bantuan dari
orang-orang yang dikenalnya ‘pemurah’ kepada anak yatim, denggan mengumpulkan
dana-dana tsb dari satu toko ke toko lainnya.Selain itu mereka juga mengadakan
pertunjukan seni untuk menggalang dana.Pihak pemerintah (departemen Sosial)
tidak membantu sediktipun, meski mereka telah beberapa kali memberikan proposal
untuk memohon bantuan.Depertemen sosial menyarankan, agar anak-anak tsb
dipindahkan ke rumah yatim daerah wilayah, sementara keadaan rumah yatim di
wilayah sangat-sangat menyedihkan disana.Bagaimana tidak? Bukan saja jumlahnya yang sangat begitu
banyak, namun anak-anak yatim disana mengalami pelecehan seksual dan tindak
kekerasan.Dipukuli dengan kabel tembaga, dan yang lebih tidak berpri -kemanusiaan,
anak-anak yang berumur lebih tua ‘memperkosa atau mensodomi’ anak-anak yang
masih kecil, tanpa ada seorang pun yang dapat menghentikan tindakan mereka.Ini
tentu mebuat sebagian anak-anak lari dari rumah yatim wilayah tsb, membawa luka
secara psikologi.
Tidak ada yang tidak dirugikan daripada peperangan atau konflik yang
terjadi di sebuah negara, dan dalam hal ini,rakyat yang tidak berdosalah yang
paling dirugikan.Menurut catatan UNICEF, di Irak sekarang ini ada sekitar
800.000 anak yatim, 1 dari 3 anak mengalami penyiksaan. Saat ini,Irak tidak
memliki undang-undang yang melindung anak-anak….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar