Kamis, 12 Juli 2012

Pemuda Muhammadiyah harus Jadikan Masjid sebagai Basis Gerakan

Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais memuji Pemuda Muhammadiyah yang tepat waktu dalam melaksanakan Tanwir I. Pelaksanaan Tanwir setelah Muktamar tahun lalu merupakan indikasi organisasi yang tertib. "Dari tertib musyawarah itu akan diikuti kegiatan-kegiatan yang merupakan bagian dari produk musyawarah itu," ujar Dahlan saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah dengan tema Peneguhan Eksistensi dan Partisipasi Pemuda Muhammadiyah dalam Pembangunan Nasional di Hotel Grand Mahkota, Pontianak, Kalimantan Barat (Kamis, 17/5).
Dalam tausyiahnya, dia mengimbau Pemuda Muhammadiyah untuk menjadikan semua kegiatan bertujuan membuat para anggotanya dan pemuda pada umumnya mencintai Islam, Alquran dan masjid.
"Ini satu tantangan yang serius bagi Pemuda Muhammadiyah. Hemat kami, Pemuda Muhammadiyah harus kembali ke masjid untuk dijadikan basis gerakan, yang selama ini dalam pengamatan banyak orang sedikit terlupakan," jelasnya.
Adik kandung Amien Rais ini juga mengingatkan Pemuda Muhammadiyah untuk melakukan peneguhan identitas dakwah yang bisa dilakukan salah satunya lewat serangkaian pelatihan-pelatihan. Karena menurutnya, dari tema yang diangkat itu, yang terpenting adalah bagian pertama, Peneguhan Eksistensi. Keberhasilan yang pertama akan menentukan bagian kedua, yaitu Partisipasi Pemuda Muhammadiyah dalam Pembangunan Nasional.
"Di samping pelatihan kepemimpinan, mestilah ada pelatihan khusus sesuai dengan kompleksitas dan pembidangan yang ada di Muhammadiyah khususunya dan di masyarakat pada umumnya," imbuhnya.
Dakwah dalam pengertian luas, termasuk di dalamnya adalah politik. Muhammadiyah tidak menabukan politik. Karena itu pelatihan pendidikan politik juga perlu dilakukan agar kader Pemuda Muhammadiyah tidak telmi atau telat mikir saat berpartisipasi atau memasuki bagian kedua, yang tercantum dalam tema Tanwir kali ini.
Sebagai organisasi pembaharu, Muhammadiyah juga tidak bisa dilepaskan dari tajdid. Makanya harus digelar pelatihan tajdid. "Tajdid Muhammadiyah menempatkan akal bagian terpenting dalam memahami agama. Mencoba memahami agama lewat tajdid yang dilakukan untuk kesejahteraan rakyat pada umumnya," demikian dahlan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar