Rabu, 08 Agustus 2012

TAHUN KESEDIHAN RASULULLAH

 


www.dianovaanwar.blogspot.com Tahun kesedihan atau ‘âmul Huzni adalah tahun dimana Rasulullah kehilangan 2 orang yang paling disayanginya, 2 orang yang selalu menopang dakwahnya dan 2 orang yang selalu dipihaknya.Kedua orang itu adalah pamannya,Abu Thalib dan istrinya Khadijiah binti Khuwailid.Keduanya wafat pada tahun yang sama, yaitu pada tahun ke 10 kenabian, namun Abu Thalib meninggal lebih dulu daripada Khadijah.     
 
Disebutkan dalam kitab Shahih Bukhari dari Said bin al-Musayyib, bahwasanya ketika Abu Thalib dalam keadaan sekarat, Rasulullah mengunjunginya sementara di waktu yang sama di sisinya sudah berada Abu Jahal. Beliau berkata kepada pamannya,”Wahai pamanku, ucapkanlah Laa ilaaha illallah, kalimat yang akan aku jadikan hujjah untuk membelamu kelak di hadapan Allah”.Namun Abu Jahal dan Abdullah bin Umayyah memotong,”Wahai Abu Thalib! Sudah bencikah engkau terhadap agama Abdul Muthalib?” Keduanya terus mendesaknya demikian, sehingga kalimat terakhir yang diucapkannya kepada mereka adalah,”Aku masih tetap dalam agama Abdul Muthalib”. Rasulullah berkata,”Sungguh aku akan memintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang melakukannya”, tetapi kemudian turunlah Surah At-Taubah ayat 113,”Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni Neraka Jahanam”. Demikian pula turun ayat yang artinya:”Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi….”(QS.Al-Qashash: 56)      
 
Dalam kitab yang sama (Shahih Bukhari, bab Qishshatu Abi Thalib)dari Abbas bin Abdul Muthalib dia berkata kepada Rasulullah,”Apa balasan yang engkau berikan kepada pamanmu atas jasanya kepadamu, sesungguhnya dahulu dialah yang melindungimu dan berkorban untukmu?” Beliau berkata,”Dia berada di neraka yang paling ringan, andaikata bukan karenaku niscaya dia sudah berada di neraka yang paling bawah”.   Kiranya tak perlu dijelaskan lagi betapa penjagaan dan perlindungan yang diberikan Abu Thalib kepada Rasulullah Saw.Dia adalah benteng, tempat da’wah Islamiyah berlindung dari serangan para kafir Quraisy, akan tetapi sayang, dia tetap memilih agama nenek moyangnya sehingga sama sekali tidak membawanya meraih keberuntungan.    
 
Setelah dua atau tiga bulan wafatnya Abu Thalib, Khadijah binti Khuwailid,istri Rasulullah pun wafat. Saat itu umur Khadijah sekitar 65 tahun,sedangkan Rasulullah berumur 50 tahun. Selama ¼ abad Rasulullah hidup bersamanya, dia senantiasa menghibur dikala beliau cemas, memberikan dorongan di saat-saat paling kritis, menyokong penyampaian risalahnya, mendampingi beliau dalam suka duka baik dengan jiwa maupun hartanya.Tak heranlah bila Rasulullah selalu memuji-muji dan menyebut-nyebut kebaikannya, beliau berkata,”Dia telah beriman kepadaku saat manusia kufur (ingkar) kepadaku, dia membenarkan di saat manusia mendustakan, dia berikan kepadaku hartanya di saat manusia tidak mau memberikannya kepadaku, Allah mengaruniaiku anak darinya sementara Dia tidak menganugerahkannya dari istri yang lain” (HR.Ahmad).      
 
Dalam suatu hadits dari Abu Hurairah, dia berkata,Jibril mendatangi Rasulullah seraya berkata, ”Wahai Rasulullah! Inilah Khadijah, dia telah datang dengan membawa bejana, didalamnya ada lauk pauk, makanan atau minuman; bila dia nanti mendatangimu, maka sampaikan salam Rabb-nya kepadanya serta beritakan kepadanya kabar gembira perihal istana untuknya di syurga yang terbuat dari mutiara, yang tidak ada kebisingan maupun rasa lelah didalamnya” (HR.Bukhari). Dua peristiwa kepergian ini berlangsung dalam waktu yang relatif berdekatan,sehingga perasaan sedih dan pilu sangat menyanyat hati Rasulullah.Kemudain pasca kematian kedua orang yang paling dekat dengannya itu, cobaaan demi cobaan pun datang beruntun dihadapan Rasulullah……
 
Artikel Terkait:
-Bersama Khadijah
-Ternyata Allah Lebih Mencintai Umar
-Zaid bin Haritsah,Bukan Sekedar Anak Angkat Rasulullah
-Anas bin Malik,Bukan Sekedar Pelayan Rasulullah
-3 Sahabat Yang Penerimaan Tobatnya Tertangguhkan
 
 
 
 
 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar