Rabu, 31 Juli 2013

Ternyata, Allah Lebih Mencintai Umar....


Kuburan Umar bin Khattab di Madinah, berdampingan dengan kuburan Rasulullah,Abu Bakar dan Utsman bin Affan

Written By: Dr.Dianova Anwar
www.dianovaanwar.blogspot.com Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat dekat Rasulullah sekaligus mertua Rasulullah, anaknya yang bernama Hafshah binti Umar bin Khattab dinikahi oleh Rasulullah pada tahun ke 3 H setelah ditinggal mati suaminya yang bernama Khumais bin Hudzaifah as-Sahmi pada waktu antara peperangan Badar dan Uhud. Umar bin Khattab juga salah seorang dari 4 Khulafaur-Raasyidiin, seorang pemimpin yang miskin, seorang pemberani lagi keras yang disegani setiap lawan,dan salah seorang sahabat yang dijamin menjadi ahli syurga. Umar juga sangat mencintai Rasulullah, sehingga ketika Rasulullah dikabarkan wafat, ia tidak percaya dan sangat marah.Hingga akhirnya Abu Bakar menenangkannya dan juga kaum Muslimin yang lain dengan membaca Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 144,’Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika ia wafat atau dibunuh kamu berballik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (QS.3:144). Maka tercenganglah Umar hingga kedua kakinya tak mampu lagi menyangga, kemudian ia terjatuh ke tanah, pada saat itu ia menyadari bahwa Rasulullah telah wafat.          
 
Islamnya Umar bin Khattab memiliki catatan tersendiri dalam sejarah Islam. Ia memeluk agama Islam pada bulan Dzulhijjah tahun ke-6 kenabian,tak berselang lama setelah Hamzah bin Abdul Muthalib,paman Nabi.Islam masuk ke dalam sanubarinya secara bertahap, akan tetapi rasa keangkuhannya mengalahkan hati nuraninya, sehingga pada akhirnya ia pun bersyahadatain. Dalam buku Tarikh Umar bin al-Khattab, karya Abu al-Faraj Abdurrahman bin al-Jauzi, disebutkan bahwasanya keIslaman Umar berawal dari tindakannya pada suatu malam saat dia bermalam di luar rumahnya, lalu dia pergi menuju Masjidl Haram dan masuk ke dalam tirai Ka’bah. Saat itu Nabi Muhammad Saw tengah sedang sedang melakukan sholat dan membaca surat al-Haqqah. Pemandangan itu dimanfaatkan oleh Umar untuk mendengarkannya dengan khusyu’ sehingga membuatnya terkesan dengan susunannya.Dia berkata,”Aku berkata pada diriku ‘Demi Allah!Benar, dia ini tukang syair sebagaimana yang dikatakan orang-orang Quraisy!’ Lalu Rasulullah membaca Surah al-Haqqah ayat ke 40-41, yang artinya,”Sesungguhnya al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan al-Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair.Sedikit sekali kalian yang beriman kepadanya”(QS.69:40-41). Lantas aku berkata pada diriku,”Kalau begitu, dia tukang tenung”.Lalu Rasulullah melanjutkan bacaannya (artinya),”Dan, bukan pula perkataan tukang tenung.Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran darinya.Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Rabb semesta alam...” hingga akhir surah tersebut.Maka ketika itulah Islam memasuki relung hatiku”. Inilah awal benih Islam memasuki relung hati Umar bin Khattab, tetapi kefanatikannya terhadap tradisi serta agama nenek moyangnya justru mengalahkan hakikat yang dibisikkan oleh hatinya.     
 
Hingga pada akhirnya pada suatu saat, ia mengetahui keIslaman adik perempuannya dan adik iparnya, ia pun datang ke rumah mereka yang pada saat itu didapatinya adiknya sedang menutupi shahifah (lembaran al-Qur’an) bertuliskan surat “Thaha”.Ia pun bertanya,apa gerangan suar bisik-bisik yang aku dengar tadi dari kalian?” mereka berdua menjawab,tidak ada apa-apa, hanya perbincangan antara kami.Umar berkata lagi,”nampaknya kalian telah menjadi penganut agama baru”, iparnya berkata,”Wahai Umar! Bagaimana pendapatmu jika kebenaran itu berada pada selain agamamu?” mendengar itu, Umar langsung melompat dan menginjak-injak iparnya dengan keras sedangkan adiknya berusaha mengangkat suaminya justru ia tampar.Adik perempuannya pun berkata,”Wahai Umar!Jika kebenaran ada pada selain agamamu, maka aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”. Ketika Umar merasa putus asa dan menyaksikan kondisi adiknya yang berdarah, dia menyesal dan merasa malu, lalu berkata,”berikan tulisan yang ada ditangan kalian tersebut kepadaku agar aku dapat membacanya!”Singkatnya, Umar pun membaca surah Thaha hingga sampai firman Allah yang artinya,”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan(yang haq) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingatku” (QS.Thaha: 14). Dia bergumam,”Alangkah indah dan mulianya Kalam ini!Kalau begitu tolong bawa aku ke hadapan Muhammad!” Umar pun pergi menemui Rasulullah dan menyatakan keIslamannya dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat.
 
Sesungguhnya Rasulullah telah berdoa kepada Allah agar ia masuk Islam sebagaimana hadits yang dikeluarkan oleh at-Tarmidzi dari Ibnu Umar dan hadits yang dikeluarkan oleh At-Thabrani dari Ibnu Mas’ud dan Anas r.a, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda,“Ya Allah!Muliakanlah Islam ini dengan salah seorang dari dua orang yang paling Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam."Ternyata, Allah lebih mencintai Umar......
 
 

 
 


 


 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar