Written By: Dr.Dianova Anwar
www.dianovaanwar.blogspot.com Pada musim haji tahun 12 kenabian atau
621 M,datanglah 12 orang laki-laki dari Yatsrib (Madinah) menemui Rasulullah di
sisi bukit Aqabah di Mina,yang mana 5 orang diantaranya telah masuk Islam
setahun sebelumnya.Mereka di bai’at oleh Rasulullah. Peristiwa ini dikenal
dengan Ba’iat Aqabah
Pertama.
Setelah
bai’at Aqabah pertama terjadi dan musim haji berlalu,Rasulullah mengutus
seorang duta pertama di Madinah bersama kaum Muslimin Yatsrib yang telah
dibai’at tadi untuk mengajarkan syariat Islam kepada kaum Muslimin di
sana,memberikan pemahaman tentang agama Islam serta bergerak menyebarkan Islam
dikalangan mereka yang masih dalam kesyirikan.Maka diutuslah seorang pemuda
Islam yang merupakan salah satu As-Saabiqun al-Awwaluun (Orang-orang yang
pertama masuk Islam),yakni Mush’ab bin Umair
al-Abdari,
yang dikenal sebagai Muqri’ (orang yang ahli mengaji dan bacaannya merdu).
Dengan ditemani As’ad bin Zurarah keduanya menyebarkan Islam dengan
sungguh-sungguh kepada penduduk Yatsrib. Salah satu kesuksesan
Mush’ab bin Umair al-Abdari adalah ia berhasil mengIslamkan Sa’ad bin Mu’adz
dan Usaid bin Hudhair yang merupakan pemimpin kaum Bani Abdul Asyhal yang masih
dalam kesyirikan.Dengan Islamnya mereka berdua,secara otomatis kaum mereka
mengikuti mereka dengan memeluk agama Islam.
Keberadaan Mush’ab yang hampir setahun
di Yatsrib, hingga tahun ke 13 kenabian,membawa kesuksesan dalam
berdakwah,hingga tidak ada satupun dari kabilah-kabilah Anshar yang tidak masuk
Islam,kecuali kabilah Bani Umayyah bin Zaid,Khatmah dan Waa’il dikarenakan
adanya seorang penyair yang menghalang-halangi keislaman mereka.Barulah pada
perang Khandaq,tahun 5 H mereka masuk Islam.Mush’ab melaporkan kepada
Rasulullah bahwasanya kabilah-kabilah di Yatsrib memiliki kecendrungan pada
kebaikan dan tesimpan pada mereka sumber kekuatan dan mental baja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar