Minggu, 02 September 2012

Haji Wada' (Haji Perpisahan)

www.dianovaanwar.blogspot.com Setelah rampung aktivitas dakwah dan penyampaian risalah (ajaran Ilahi) dan pembentukan masyarakat baru berdasarkan peribadatan hanya kepada Allah semata-mata dan penafian beribadah kepada selainNya,seolah-olah sudah ada bisikan rahasia yang terbetik di hati Rasulullah Saw,memberitahukan kepada beliau bahwa keberadaannya di dunia ini sudah hampir berakhir,maka pada tahun 10 H,beliau mengutus Mu'adz ke Yaman,dan berkata kepada beliau,"Hai Mu'adz,kamu sepertinya tidak akan menjumpaiku lagi selepas tahun ini dan sepertinya engkau hanya akan melihat Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan kuburanku...."lalu Mu'adz menangis khawatir akan berpisah dengan Rasulullah.

Allah telah berkehendak untuk memperlihatkan kepada Rasulullah buah hasil da'wahnya yang mana beliau menanggung dan merasakan berbagai corak kesusahan selama dua puluh tahun lebih di dalam menelusuri jalan perjuangannya.Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir pada bab Hajjah an-Nabi,bahwasanya Rasulullah Saw mengumumkan keinginannya untuk menunaikan haji mabrur dan disaksikan (para malaikat) ini,sehingga banyak orang yang datang ke Madinah.Semuanya berharap dapat menunaikannya bersama Rasulullah.

Haji wada' atau haji perpisahan,karena haji terakhir yang dikerjakan Rasulullah,terjadi pada tahun 10 H.Ketika Rasulullah berada di padang Arafah, ia menyampaikan khutbah, diantara isi khutbahnya adalah agar umat Islam untuk berpegang teguh kepada Kitabullah,tidak ada lagi nabi setelah beliau,tidak ada lagi umat baru setelah umat Islam,hanya menyembah Allah sebagai Pencipta,mendirikan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan,menunaikan zakat dengan lapang dada serta berhaji.Kemudian selang beberapa waktu turunlah firman Allah QS.Al-Maidah ayat 3,yang merupakan ayat Al-qur'an terakhir yang turun.Arti ayat tersebut adalah,"Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu ni'matKu dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu".

Umar bin Khattab menangis ketika mendengar ayat ini,kemudian Nabi bertanya kepadanya,"Apa yang menyebabkan engkau menangis?" jawabnya,"Aku menangis karena sebelum ini kita senantiasa mendapat tambahan (ajaran) dalam agama kita,adapun setelah sempurna maka sesungguhnya tidak ada sesuatu yang sempurna kecuali ada kekurangan,"."Kamu benar",jawab beliau (HR.Ibn Abi Syaibah dan Ibn Jarir, lihat juga Tafsir Ibnu Katsir).Setelah menyelesaikan keseluruhan rukun-rukun dan wajib haji,beliau melakukan Thawaf Wada',Thawaf perpisahan.Sebelumnya di bulan Ramadhan tahun 10 H,Rasulullah telah beri'tikaf selama 20 hari,dimana pada tahun-tahun sebelumnya beliau tidak pernah beri'tikaf selain 10 hari saja di akhir Ramadhan.Ini adalah diantara tanda-tanda yang mengindikasikan bahwasanya beliau tidak akan bertemu lagi bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah untuk berhaji......
Demikianlah uraian tentang Haji Wada'(Haji Perpisahan) dari www.dianovaanwar.blogspot.com semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar