Rabu, 13 Februari 2013

Kultum: Haramnya Meratapi Mayit

Written by: Dr.Dianova Anwar
www.dianovaanwar.blogspot.com Adalah manusiawi ketika seseorang menangis tatkala orang yang ia cintai pergi untuk selama-lamanya.Namun meratapi mayit atau menangisi mayit dengan suara yang melengking tinggi dengan menyebut si mayit duhai begini dan duhai begitu, meraung-raung, bahkan sambil menampar pipi,mengacak-acak rambut dan menyobek baju adalah bukan daripada ajaran Islam.Perbuatan seperti ini seakan-akan menunjukkan bahwa orang yang ditinggalkan tidak dapat menerima takdir akan wafatnya orang tsb,padahal kematian adalah salah satu hal yang pasti akan dihadapi oleh setiap yang bernyawa (QS.3:185).    
 
Apa dampaknya ratapan ini terhadap si mayit? “Dari Umar bin Khattab r.a,ia berkata,”Nabi Saw bersabda,”Seorang mayit merasa tersiksa di kuburnya karena ia diratapi” dalam riwayat yang lain “selama ia diratapi” (HR.Muttafaq ‘alaih).Dari Ummu ‘Athiyah Nusaibah r.a,ia berkata, ”Rasulullah Saw mengambil sumpah setia dari kami (wanita) agar kami tidak meratap” (HR.MUttafaq ‘alaih). Hadist ini mengindikasikan bahwasanya wanitalah kebanyakan yang suka meratapi,sehingga sampai-sampai rasulullah mengambil sumpah setia dari para muslimah. Dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar r.a disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda “Tidakkah kalian dengar? Sesungguhnya Allah tidak menyiksa dengan air mata dan tidak pula dengan kesedihan hati,tetapi Dia menyiksa dengan ini (beliau mengisyaratkan ke lidahnya) atau Dia mengasihi” (HR.Muttafaq ‘Alaih). 
 
Meratapi mayit juga akan membuat seseorang menjadi kafir,dari Abu Hurairah r.a,ia berkata, ”Rasulullah Saw bersabda:”Dua hal yang ada di tengah manusia yang bila hal itu dilakukan mereka menjadi kafir, yaitu membantah keturunan dan meratapi mayit” (HR.Muslim).
 
 
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar