Jumat, 19 Juli 2013

Kultum: Keutamaan Memberi Bukaan Puasa


 
Written by: Dr.Dianova Anwar
www.dianovaanwar.blogspot.com Tradisi saling memberi bukaan puasa dahulu sangat begitu terasa di bulan Ramadhan, dimana sesama tetangga saling bertukar menu hidangan berbuka.Biasanya diantar menjelang waktu berbuka atau maghrib tiba.Dengan demikian bukan hanya saling mendapat pahala dari menyediakan hidangan bukaan puasa namun juga menambah erat tali silaturrahmi antar tetangga.Tapi itu dulu….lalu bagaimana dengan fenomena saling mengantar bukaan puasa ini pada saat sekarang?
 
Pada masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan atau pinggiran kota mungkin tradisi ini masih bisa didapati, akan tetapi di daerah perkotaan orang-orang sudah lebih memprioritaskan untuk mengadakan buka puasa bersama baikdengan kolega, kerabat maupun dengan mengundang anak yatim atau fakir miskin ke rumah atau langsung diantarkan kepada mereka. Ini juga baik, judulnya masih menyediakan bukaan puasa, namun hanya sebatas itu tidak ada follow up nya lagi, khususnya buka puasa dengan mengundang anak yatim atau fakir miskin.
 
Apa yang penulis maksudkan adalah bila moment berbagi bukaan kepada yatamaa' dan fuqoraa' hanya sehari dalam setahun, maka saling mengantar bukaan kepada tetangga dapat berlangsung sebulan penuh di bulan Ramadhan dan berlanjut dengan makin eratnya tali silaturrahmi bertetangga di luar bulan Ramadhan.Maka untuk menjembati dan mendapati kedua hal ini sekaligus- memuliakan anak yatim, fakir miskin dan juga berbuat baik kepada tetangga-sebagian orang juga mengantar bukaan puasa kepada tetangga di saat mengundang yatim atau fuqoraa berbuka puasa di rumah.Hanya saja waktunya sudah tentu hanya sekali bukan saban hari.
 
Kebiasaan mengirim bukaan puasa ini bukan hanya didapati di Indonesia namun juga penulis dapati di India, di komunitas Muslim.Di Sudan sendiri tidak perlu ada acara antar mengantar sebab setiap hari orang-orang Sudan terutama yang berada di pinggiran kota dan pedesaan menggelar buka bersama di pinggir jalan.Di Saudi ini sendiri bila diundang untuk buka bersama maka itulah momentnya, itupun hanya sebatas berbuka tidak sekalian makan makanan berat seperti  undangan buka puasa bersama di Indonesia.Bila berbuka puasa di mesjid itu sudah biasa, karena di Indonesia pun begitu juga.
 
Salah satu hadits yang menyebutkan keutamaan orang yang memberi bukaan puasa berbunyi, “Dari Zaid bin Khalid al Juhani r.a dari Nabi Saw, ia bersabda, “Siapa yang memberi makan  berbuka bagi orang yang berpuasa niscaya untuknya seperti pahala orang yang diberinya, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (yang diberi makanan berbuka) sedikitpun” (HR.Tarmidzi)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar