www.dianovaanwar.blogspot.com Belum lagi hilang dari ingatan kita agresi militer yang dilakukan oleh Israel pada tahun 2008-2009 yang lalu,kembali Gaza bergejolak di pertengahan minggu ini.Dan semalam (17/11/2012),Netanyahu,Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa Israel telah siap mengadakan operasi perluasan atau ekspansi Israel ke Gaza,dengan dipanggilnya kembali pasukan cadangan yang berjumlah sekitar 75.000 tentara.Dengan mengadakan penyerangan missile (peluru kendali) lewat udara dan angkatan lautnya,hingga hari ini (Minggu/18/11/2012,)sekitar 65 orang di Gaza telah tewas dan ratusan orang terluka,termasuk anak-anak,wanita dan para jurnalis,bahkan gedung–gedung pemerintah Palestina dan gedung dimana para jurnalis berada di Gaza juga menjadi sasaran.Sementara itu,di pihak Israel juga dilaporkan adanya warga Israel yang tewas dan terluka meski tidak dalam jumlah yang begitu significant, atas serangan roket dari Hamas.Pada hari Jum’at yang lalu PM Mesir disusul Menteri Luar Negeri Tunisia menunjungi Gaza dalam rangka menunjukkan rasa solidaritas kepada rakyat Palestina, sedangkan Liga Arab mengutuk serangan negara zionis tersebut.Jauh sebelum serangan Israel ini,kira-kira 1,5 bulan yang lalu pemerintah Qatar telah mengunjungi Gaza dalam rangka memberikan bantuan kepada rakyat Palestina, sementara itu sekitar sebulan lalu,Khartoum,ibukota Sudan yang terdapat padanya gudang senjata,telah dibom oleh Israel karena dianggap ‘menyuplai’ persenjataan ke Hamas. Dengan tumbangnya Hosni Mubarak dan berkuasanya Mohammad Mursyi yang berasal dari usungan partai Ikhwanul Muslimin,maka daerah Raf’ah,yang sebelumnya ditutup,sekarang dibuka.Daerah ini merupakan perbatasana antara Gaza dan Mesir, yang memungkinkan dibawanya para korban ke rumah sakit di Mesir atau bantuan kemanusiaan dari Mesir dapat didatangkan.
Bila kita analisa,baik serangan Gaza di tahun 2008-2009 lalu maupun di tahun ini,adalah tak berapa lama paca pemilihan presiden Amerika berakhir.Apa memang moment nya yang kebetulan saja,atau ada agenda dibalik itu,saya sendiri pun tidak dapat menduga-duga.Hanya saja,pada saat ini,di Israel hendak diadakan Pemilu.Terlepas dari itu semua,perang hanya akan memakan korban terutama penduduk sipil,orang-orang yang tidak berdosa,yang tidak tahu apa-apa,seperti anak-anak.Dalam hal ini,rakyat Palestinalah yang paling dirugikan,sudah tanah dirampas,dibunuhi lagi.Dalam salah satu program di Al-Jazeera documenter, satu kalimat yang saya ingat dari seorang wanita tua Palestina yang diambil tanah “ladang zaitun” nya yang kalimat ini ditujukannya kepada tentara-tentara Israel yang hendak mengambil alih tanahnya secara paksa- setelah suaminya wafat hanya baru semalam karena serangan jantung akibat kabar akan diambil paksa tanah miliknya-”Dari mana saya akan menghidupi anak-anak saya,tanah ini adalah satu-satunya sumber mata pencaharian saya,suami saya telah wafat akibat ulah kalian,kalian adalah bangsa yang hidup diatas gelimangan darah bangsa lain…..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar