Sabtu, 09 Juni 2012

ANTARA TEORI DAN REALITY

                 Beberapa waktu yang silam, aku pernah  mendidik dan menghabiskan waktu dengan anak-anak didikku di Indonesia. Selayaknya seorang ibu, akupun menyayangi mereka seperti anak sendiri. Tidak ada dinding pembatas layaknya pendidik dan anak didiknya. Sakin dekatnya, masalah-masalah pribadi mereka pun kutahu. Dikarenakan aku harus berangkat mengikuti suami yang bertugas di luar negeri (kebetulan suami juga WNA) maka anak-anak  didikku harus kutinggalkan .
               Untuk berkomunikasi di zaman era canggih seperti sekarang ini tidaklah begitu sukar. Modalnya hanyalah sedikit uang dan kemauan. Ada jejaring social facebook, twitter, Yahoo Messanger bahkan bisa ber-email atau ber-skype. Pada akhirnya kami – aku dan anak-anak didikku lebih banyak berkomunikasi via media facebook.
              Di awal-awal perpisahan dan ketibaanku di sini (sekarang di KSA,red.pent), anak-anak begitu antusias ingin berchat atau beronline ria, melepas kerinduan. Mungkin karena selama ini kami secara intensif bertemu dan berdiskusi, jadinya masih rada terkejut ketika berpisah,percaya atau tidak percaya.Akhirnya waktu yang membuktikan…..membuktikan apa? Membuktikan mana diantara anak-anak didikku tadi yang benar-benar menyayangiku,inilah saatnya. Perpisahan kami ini banyak  hikmahnya, selain aku mengetahui anak yang benar-benar berbudi dan berakhlak baik,aku juga bisa mengetahui mana anak-anak didiku yang konsisten dan berjiwa mandiri.
              Dalam berinteraksi lewat via facebook, aku mendapatkan pengalaman-pengalaman yang belum kudapatkan sebelumnya. Ada anak yang tetap berkomunikasi denganku, dari mulai keberangkatanku sampai saat ini; ada anak yang mula-mula semangat 45 setelah itu muncul tenggelam kalalu perlu; ada anak yang online tapi nggak mau nyamperin sampai sekarang; ada anak yang dulu online namun sekarang begitu dilihatnya kita online langsung dah dia sign out, ada anak yang online dan dia tahu kita online tapi dia nunggu kita yang nyamperin dia duluan, ada juga anak yang samasekali tidak pernah berkomunikasi lagi denganku  sejak  saat kepergianku hingga hari ini,dan ada anak yang belum pernah kulihat dan kukenal sebelumnya namun akhlaknya melebihi anak-anak yang kukenal dan kudidik, anakku yang satu ini tetap berkomunikasi dan mencariku, meskipun di dunia maya.
              Akhirnya, setelah aku pertimbangkan, ada baiknya aku mundur dari dunia per-online-an fb.Keputusan ini kuambil untuk membuat setiap orang nyaman. Anak-anak nyaman dalam ber-online dengan teman-temannya dan aku pun tidak rada-rada gimana gitu melihat tingkah laku mereka. Kupikir mereka bisa mengirimku pesan dikotak fbku bila mereka mau curhat atau berkonsultasi baik hal-hal yang menyangkut organisasi maupun hal pribadi mereka. Begitu banyak jalan untuk berdakwah, beramar ma’ruf nahi mungkar, diantaranya melalui blog ini. Semoga Allah selalu melindungi dan membantuku…..Amiiiiiiiiiiiiiiiin.                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar