Rabu, 01 Agustus 2012

2 GUA PENUH SEJARAH: GUA HIRA DAN GUA TSUR

Gua Hira, Mekkah

www.dianovaanwar.blogspot.com Dalam sejarah Islam dikenal dua gua yang pernah dimasuki oleh Rasulullah, yakni Gua Hira dan Gua Tsur. Pasca Rasulullah keluar dari gua ini lahirlah dua momentum yang berbeda tapi berkaitan satu sama lain. Berikut ini akan diuraikan secara singkat dan lugas tentang kedua gua tersebut dan kisah pernah beradanya Rasulullah di dalamnya.
 
1.Gua Hira Gua ini terletak di Jabal Nuur atau Bukit Nuur (‘Bukit Cahaya’) yang berjarak sekitar 2 mil dari kota Mekkah. Gua ini merupakan gua yang sejuk, panjangnya 4 hasta, lebarnya 1,75 hasta dengan ukuran zira’ al-Hadiid (hasta ukuran besi). Rasulullah, yang kala itu masih belum diangkat sebagai nabi dan rasul, tinggal di dalam gua ini di bulan Ramadhan ketika usia beliau mendekati 40 tahun. Ia mengasingkan diri (uzlah),melakukan perenungan atas perbuatan-perbuatan syirik kaumnya dan perbuatan-perbuatan zhalim yang mereka lakukan. Uzlah ini dilakukan Rasulullah sebagai bagian dari skenario yang sudah diatur oleh Allah Swt.Disebutkan dalam Shahih al-Bukhari,bahwasanya Rasulullah Saw menjalani uzlah ini selama sebulan. Kita tahu bahwasanya di gua inilah wahyu pertama kali turun yang dibawa langsung oleh malaikat Jibril,dan ia memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk membaca wahyu yang dibawanya. Disebutkan bahwasanya Jibril berkata kepada Rasulullah,”Bacalah!” lalu Rasulullah menjawab,”Aku tidak bisa membaca!” kemudian malaikat Jibril memegang dan merengkuh Nabi Muhammad Saw hingga beliau kehabisan tenaga,lalu melepaskannya dan kembali ia menyuruh Rasulullah untuk membaca, hal ini berulang hingga 3 kali.Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun yang dibawa oleh malaikat Jibril itu adalah Surah Al-‘Alaq ayat 1-5. (foto atas: jabal Nuur)
 
Setelah kejadian ini, Rasulullah pulang dengan merekam bacaan tersebut dalam kondisi gemetar, kemudian menemui istrinya, Khadijah binti Khuwailid, sembari berucap,”selimuti aku!selimuti aku! Beliau pun diselimuti hingga rasa takutnya hilang. Lantas beliau menuturkan kisahnya kepada Khadijah dan Khadijah membawa Rasulullah menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza,sepupu Khadijah, seorang penganut Nasrani.Waraqah berkata bahwasanya yang datang kepada Rasulullah itu adalah malaikat Jibril dan ia telah diangkat sebagai Rasul, dan ia berharap jika ia masih hidup ia akan membantu da’wah Rasulullah Saw. Namun sayang, tak berapa lama dari itu, Waraqah meninggal dunia.Ini menggambarkan betapa Gua Hira mengandung nilai sejarah yang sangat penting. Awal dari diangkatnya Rasulullah adalah bermula dari dalam gua ini.
 
2.Gua Tsur
 
Pada tahun 622 M atau sekitar tahun ke-13 kenabian (ada juga ahli sejarah yang mengatakan pada tahun ke-14 kenabian), malaikat Jibril turun menyampaikan wahyu Allah kepada Rasulullah, memberitahukan kepada beliau rencana kaum Quraisy untuk membunuhnya, dan juga izin Allah kepada beliau untuk berhijrah.Maka pergilah Rasulullah bersama Abu Bakar di malam hari,sementara Ali bin Abi Thalib tidur di tempat tidur Rasulullah, yang akhirnya mengelabui kaum Quraisy yang berjaga-jaga mengintip Rasulullah sepanjang malam.    
 
Rasulullah dan Abu Bakar menempuh jalan ke arah selatan kota Mekkah, yang akhirnya mereka sampai di sebuah bukit yang bernama Bukit Tsur atau Jabal Tsur. Di Jabal Tsur inilah terdapat Gua Tsur.Untuk mencapai tempat ini sekitar 500 mil dari kota Mekkah.Bukit ini tinggi, terjal, sulit didaki dan banyak bebatuan. Sesampainya mereka berdua di mulut gua, Abu Bakar berkata,”Demi Allah, jangan engkau masuk dulu sebelum aku masuk; jika ada sesuatu di dalamnya, maka biarlah hanya aku yang mengalaminya”. Kemudian dia masuk dan menyapunya dan didapatinya beberapa lubang di sisi gua itu, ia pun menyobek kainnya dan menyumbatnya tetapi masih tertinggal dua lubang lagi, lantas ditutupnya dengan kakinya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah,”masuklah”. Rasulullah pun masuk dan merebahkan kepalanya dipangkuannya lalu tertidur. Sementaa itu kaki Abu Bakar yang dipergunakan untuk menyumbat lubang disengat binatang berbisa, namun ia tidak bergeming sedikit pun karena khawatir membangunkan Rasulullah, hingga akhirnya air matanya menetes membasahi wajah Rasulullah menahankankan sakitnya sengatan tadi, Rasulullah pun terbangun. Lalu beliau meludah kecil kearah bekas sengatan tersebut sehingga hilang sama sekali.   Keduanya tinggal di dalam gua itu selama 3 malam, dan anak Abu Bakar yang bernama Abdullah, menjadi informan, membawa berita kepada mereka berdua ketika hari mulai gelap, dan kembali ke Mekkah ketika waktu fajr.dalam persembunyian inilah Allah Swt menunjukkan kekuasaannya. Ketika orang-orang Quraisy telah sampai di mulut Gua Tsur, mereka “diperdaya” Allah dengan adanya sarang laba-laba di mulut gua itu. Logikanya, bila ada sarang laba-laba, berarti tidak ada orang yang masuk melalui gua itu.Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik dari Abu Bakar, dia berkata,”Aku berada di sisi Nabi Saw di gua Tsur, lalu saat aku menengadahkan kepalaku, aku dapati kaki-kaki mereka tepat diatas(ku). Lantas aku berkata,” Wahai Rasulullah! Andaikata salah seorang dari mereka menoleh ke bawah pasti dia dapat melihat kita! Beliau berkata,”Diamlah wahai Abu Bakar! Kita memang berdua tapi Allah adalah pihak ketiganya”. Dalam versi riwayat yang lain, ketika Abu Bakar khawatir orang-orang Quraisy akan melihat mereka, Rasulullah membaca firman Allah Surah At-Taubah ayat 40, “Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”.    (Foto: Jabal Tsur,Mekkah)
 
Kisah Rasulullah dan Abu Bakar di Gua Tsur ini menjadi Asbabun Nuzul(Sebab turunnya) QS. At-Taubah ayat 40,yang lengkapnya,” Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir Quraisy mengusirnya (dari Mekkah); sedangkan ia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua, ketika itu dia berkata,”Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana”.       
 
Keberadaan Rasulullah di Gua Tsur selama 3 malam merupakan salah satu tonggak sejarah yang terpenting dalam Islam,dimana kemudian Rasulullah berhijrah menuju kota Madinah, kota yang kelak dikemudian hari menjadi kota yang terpenting dan paling bersejarah bagi umat Islam, kota di mana Rasulullah membangun masyarakat madani,serta kota dimana beliau wafat dan dimakamkan. www.dianovaanwar.blogspot.com
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar