Gua Hira, Mekkah
2.Gua
Tsur
www.dianovaanwar.blogspot.com
Dalam sejarah Islam dikenal dua gua yang pernah dimasuki oleh Rasulullah, yakni
Gua Hira dan Gua Tsur. Pasca Rasulullah keluar dari gua ini lahirlah dua
momentum yang berbeda tapi berkaitan satu sama lain. Berikut ini akan diuraikan
secara singkat dan lugas tentang kedua gua tersebut dan kisah pernah beradanya
Rasulullah di dalamnya.
1.Gua Hira Gua ini terletak di Jabal Nuur atau
Bukit Nuur (‘Bukit Cahaya’) yang berjarak sekitar 2 mil dari kota Mekkah. Gua
ini merupakan gua yang sejuk, panjangnya 4 hasta, lebarnya 1,75 hasta dengan
ukuran zira’ al-Hadiid (hasta ukuran besi). Rasulullah, yang kala itu masih
belum diangkat sebagai nabi dan rasul, tinggal di dalam gua ini di bulan
Ramadhan ketika usia beliau mendekati 40 tahun. Ia mengasingkan diri (uzlah),melakukan
perenungan atas perbuatan-perbuatan syirik kaumnya dan
perbuatan-perbuatan zhalim yang mereka lakukan. Uzlah ini dilakukan Rasulullah
sebagai bagian dari skenario yang sudah diatur oleh Allah Swt.Disebutkan dalam
Shahih al-Bukhari,bahwasanya Rasulullah Saw menjalani uzlah ini selama sebulan.
Kita tahu bahwasanya di gua inilah wahyu pertama kali turun yang dibawa
langsung oleh malaikat Jibril,dan ia memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw
untuk membaca wahyu yang dibawanya. Disebutkan bahwasanya Jibril berkata kepada
Rasulullah,”Bacalah!” lalu Rasulullah menjawab,”Aku tidak bisa membaca!”
kemudian malaikat Jibril memegang dan merengkuh Nabi Muhammad Saw hingga beliau
kehabisan tenaga,lalu melepaskannya dan kembali ia menyuruh Rasulullah untuk
membaca, hal ini berulang hingga 3 kali.Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun
yang dibawa oleh malaikat Jibril itu adalah Surah Al-‘Alaq ayat 1-5. (foto atas: jabal Nuur)
Setelah
kejadian ini, Rasulullah pulang dengan merekam bacaan tersebut dalam kondisi
gemetar, kemudian menemui istrinya, Khadijah binti Khuwailid, sembari
berucap,”selimuti aku!selimuti aku! Beliau pun diselimuti hingga rasa takutnya
hilang. Lantas beliau menuturkan kisahnya kepada Khadijah dan Khadijah membawa
Rasulullah menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza,sepupu Khadijah,
seorang penganut Nasrani.Waraqah berkata bahwasanya yang datang kepada
Rasulullah itu adalah malaikat Jibril dan ia telah diangkat sebagai Rasul, dan
ia berharap jika ia masih hidup ia akan membantu da’wah Rasulullah Saw. Namun
sayang, tak berapa lama dari itu, Waraqah meninggal dunia. Ini
menggambarkan betapa Gua Hira mengandung nilai sejarah yang sangat penting.
Awal dari diangkatnya Rasulullah adalah bermula dari dalam gua ini.
Pada tahun 622 M atau sekitar tahun ke-13 kenabian (ada
juga ahli sejarah yang mengatakan pada tahun ke-14 kenabian), malaikat Jibril
turun menyampaikan wahyu Allah kepada Rasulullah, memberitahukan kepada beliau
rencana kaum Quraisy untuk membunuhnya, dan juga izin Allah kepada beliau untuk
berhijrah.Maka pergilah Rasulullah bersama Abu Bakar di malam hari,sementara
Ali bin Abi Thalib tidur di tempat tidur Rasulullah, yang akhirnya mengelabui
kaum Quraisy yang berjaga-jaga mengintip Rasulullah sepanjang malam.
Rasulullah dan Abu Bakar menempuh jalan ke
arah selatan kota Mekkah, yang akhirnya mereka sampai di sebuah bukit yang
bernama Bukit Tsur atau Jabal Tsur. Di
Jabal Tsur inilah terdapat Gua Tsur.Untuk mencapai tempat ini sekitar 500 mil
dari kota Mekkah.Bukit ini tinggi, terjal, sulit didaki dan banyak bebatuan.
Sesampainya mereka berdua di mulut gua, Abu Bakar berkata,”Demi Allah, jangan
engkau masuk dulu sebelum aku masuk; jika ada sesuatu di dalamnya, maka biarlah
hanya aku yang mengalaminya”. Kemudian dia masuk dan menyapunya dan didapatinya
beberapa lubang di sisi gua itu, ia pun menyobek kainnya dan menyumbatnya
tetapi masih tertinggal dua lubang lagi, lantas ditutupnya dengan kakinya.
Kemudian ia berkata kepada Rasulullah,”masuklah”. Rasulullah pun masuk dan
merebahkan kepalanya dipangkuannya lalu tertidur. Sementaa itu kaki Abu Bakar
yang dipergunakan untuk menyumbat lubang disengat binatang berbisa, namun ia
tidak bergeming sedikit pun karena khawatir membangunkan Rasulullah, hingga
akhirnya air matanya menetes membasahi wajah Rasulullah menahankankan sakitnya
sengatan tadi, Rasulullah pun terbangun. Lalu beliau meludah kecil kearah bekas
sengatan tersebut sehingga hilang sama sekali. Keduanya tinggal di dalam gua itu selama 3
malam, dan anak Abu Bakar yang bernama Abdullah, menjadi informan, membawa
berita kepada mereka berdua ketika hari mulai gelap, dan kembali ke Mekkah
ketika waktu fajr.dalam persembunyian inilah Allah Swt menunjukkan
kekuasaannya. Ketika orang-orang Quraisy telah sampai di mulut Gua Tsur, mereka
“diperdaya” Allah dengan adanya sarang laba-laba di mulut gua itu. Logikanya,
bila ada sarang laba-laba, berarti tidak ada orang yang masuk melalui gua
itu.Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik dari Abu Bakar, dia
berkata,”Aku berada di sisi Nabi Saw di gua Tsur, lalu saat aku menengadahkan
kepalaku, aku dapati kaki-kaki mereka tepat diatas(ku). Lantas aku berkata,”
Wahai Rasulullah! Andaikata salah seorang dari mereka menoleh ke bawah pasti
dia dapat melihat kita! Beliau berkata,”Diamlah wahai Abu Bakar! Kita memang
berdua tapi Allah adalah pihak ketiganya”. Dalam versi riwayat yang lain,
ketika Abu Bakar khawatir orang-orang Quraisy akan melihat mereka, Rasulullah
membaca firman Allah Surah At-Taubah ayat 40, “Janganlah bersedih, sesungguhnya
Allah bersama kita”. (Foto: Jabal Tsur,Mekkah)
Kisah
Rasulullah dan Abu Bakar di Gua Tsur ini menjadi Asbabun Nuzul(Sebab turunnya)
QS. At-Taubah ayat 40,yang lengkapnya,” Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad),
sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir Quraisy
mengusirnya (dari Mekkah); sedangkan ia salah seorang dari dua orang ketika
keduanya berada di dalam gua, ketika itu dia berkata,”Janganlah engkau
bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan
kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang
tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah.
Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana”.
Keberadaan Rasulullah di Gua Tsur selama
3 malam merupakan salah satu tonggak sejarah yang terpenting dalam Islam,dimana
kemudian Rasulullah berhijrah menuju kota Madinah, kota yang kelak dikemudian
hari menjadi kota yang terpenting dan paling bersejarah bagi umat Islam, kota
di mana Rasulullah membangun masyarakat madani,serta kota dimana beliau wafat
dan dimakamkan. www.dianovaanwar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar