www.dianovaanwar.blogspot.com Tidak ada orang yang senang bila orang lain memanggilnya bodoh atau dungu.Dan tidak ada anak yang bodoh dan anak yang pintar,yang ada hanyalah anak yang rajin dan anak yang malas. Kalaupun ada anak yang jenius,mungkin hanya satu dari 1000 orang,artinya ada anak yang hanya sekali membaca atau mendengar penjelasan kemudian cepat terekam dimemorinya,tanpa ia harus membuka buku kembali.
Ibarat batu yang keras,setetes demi setetes air menghancurkannya,anak yang rajin juga akan begitu. Bagaimanapun dibilang bodohnya,bila ia rajin,maka akan menjadi pintar.Sebaliknya,anak yang merasa dirinya pintar dan menjadi malas,bukan tidak mustahil dapat tersisihkan oleh anak yang rajin.Prinsip 1x6 adalah lebih baik daripada 6x1 harus dilaksanakan dengan komitmen,terutama bagi orangtua. Jangan hanya tahunya menyalahkan anak,malas lah,main ps sajalah,atau game online.Kita,sebagai orangtua yang mengatur jadwal anak,kapan waktu belajar,beristirahat dan bermain.
Menekan anak atau terlalu memporsir nya untuk terus belajar juga tidak baik, anak bukan robot,kasih dia waktu untuk bermain dengan teman-temannya,dan hari Minggu buat hari keluarga yang dapat me-refreshkan pikirannya.Sehingga,anda jangan heran, bila ada anak ketika menjelang ujian,orang lain pada sibuk belajar dia malah pergi ke bioskop. Hal ini dikarenakan ia sudah mempersiapkan dirinya jauh hari sebelum ujian.Belajar dengan rutin setiap hari kecuali hari sabtu dan minggu,dan pada waktu saat ujian tiba,ia hanya perlu 'melemaskan' otot-otot pikirannya,sehingga tidak terlampau tegang dalam menghadapi ujian. Bagaimanapun metode anak dalam belajar,misalnya ada anak yang bisa belajar di waktu sepi senyap patut kita hargai,atau ada juga anak yang hanya bisa belajar dengan iringan musik yang mendentum-dentum (apa ada? ada....) ini biasanya anak yang belajar di jurusan exact, yang memerlukan banyak latihan-latihan seperti pelajaran matematika.Yang menjadi persoalan adalah, bila anak belajar,sementara tangannya sibuk berchat ria atau bermain game dengan HP nya,bagaimana ia bisa belajar dalam keadaan yang seperti ini???
Artike terkait:
-Kiat-kiat Belajar di Luar Negeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar