www.dianovaanwar.blogspot.com
Pada saat terjadi perang Tabuk di bulan Rajab 9H, saat itu kaum Muslimin hendak
berperang dengan pasukan Romawi; yang akhirnya pulang dengan kemenangan tanpa
adanya pertumpahan darah.Sebabnya adalah, nyali orang-orang Romawi sudah ciut
duluan sebelum maju ke medan perang.Pasukan Islam berjumlah sekitar 30.000
orang, suatu jumlah yang belum pernah ada pada perang-perang
sebelumnya.Persiapan yang dilakukan oleh Rasulullah sangat begitu matang,bahkan
berkenaan dengan perang Tabuk ini,Allah menurunkan beberapa ayat di surat
At-Taubah yang memotivasi orang-orang mukmin untuk pergi berperang.Bukan hanya
mengajak kaum muslimin untuk pergi berjihad namun Rasulullah juga menghimbau untuk
menginfakkan harta mereka sebagai perbekalan makanan di jalan dan hewan
tunggangan. Biasanya Rasulullah bila hendak berperang selalu merahasiakannya,
namun kali ini disebabkan perjalanan yang sangat jauh, pada musim yang sangat
panas, menempuh gurun dan menghadapi musuh dalam jumlah yang sangat besar, maka
beliau merasa perlu menjelaskan hal tersebut kepada kaum muslimin sehingga
mereka mempersiapkan segalanya, setelah itu beliau memberitahukan langsung
kepada mereka daerah tujuannya.
Diantara
30.000 kaum muslimin itu, tidak terdapat Ka’ab bin Malik, Hilal bin Umayyah dan
Murarah bin Rabi’.Padahal ketiga sahabat ini pernah pergi berperang sebelumnya
bersama Rasulullah.Ketika Rasulullah kembali dari Tabuk, setiap orang datang ke
mesjid memberi alasan kepadanya, mengapa tidak pergi berjihad ke Tabuk. Akan
halnya Ka’ab bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Murarah bin Rabi’ mengatakan yang
sebenarnya, bahwsanya tiada sesuatu sebab pun yang membuat mereka tidak pergi
berperang.Padahal mereka sehat dan memiliki kendaraan. Mereka tahu, jika mereka
berdusta (seperti kebanyakan orang-orang pada waktu itu yang memberi alasan
dengan berdusta), maka Allah pasti mengetahui.Rasulullah pun mengatakan kepada
mereka, tunggulah keputusan dari Allah.
Maka Rasulullah melarang kaum muslimin untuk berbicara kepada ketiga
sahabat tersebut, bahkan menjawab salam sekalipun. Hingga mereka merasakan bumi
ini terasa sempit dan dada mereka terasa sesak. Ka’ab bin Malik, yang paling
muda diantara ketiganya masih menegarkan diri untuk sholat ke mesjid, walaupun
sesekali ia mencuri pandang kepada Rasulullah, namun rasulullullah hanya
memandangnya ketika ia sholat sunnat, dan menolehkan pandangannya ketika ia
memandang rasulullah. Sedangkan Hilal dan Murarah hanya menangis sejak saat
mereka dikucilkan.Ka’ab pun pernah menangis ketika ia mendatangi sepupunya dan
memberi salam, namun ia tidak mau menjawab salamnya, hingga ketiga kalinya
sepupunya menjawab hanya Allah yang Maha Tahu. Sampai-sampai datang sepucuk
surat dari raja Kristen di Yaman untuk memberi suaka bagi Ka’ab, karena berita
dikucilkannya ia sudah sampai ke Yaman.Namun Ka’ab tahu itu juga merupakan
cobaan baginya.
Hal ini berlangsung
sampai 50 malam.Ketika hari ke 40, ketiga sahabat itu diperintahkan Rasulullah
untuk tidak menjamah isteri-isteri mereka.Maka pada waktu subuh setelah 50
malam, datanglah utusan pemberi kabar kepada ke 3 sahabat itu, bahwasanya Allah
menerima taubat mereka. Rasulullah dan para sahabat pun memberi selamat kepada
mereka atas diterimanya taubat mereka. Tentang tertangguhnya penerimaan taubat
mereka ini terdapat pada QS.At-Taubah ayat 118,”dan terhadap tiga
orang yang ditangguhkan (perkara mereka). Hingga ketika bumi terasa sempit bagi
mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah (pula terasa) sempit
bagi mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksaan)
Allah, melainkan kepadaNya saja, kemudian Allah menerima taubat mereka agar
mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, lagi
Maha Penyayang”.
Itulah Asbabun
Nuzul (Sebab turunnya) QS.At-Taubah ayat 118. Sedangkan bagi orang-orang yang
mengajukan alasan dengan berbohong, Allah menggolongkan mereka ke dalam
golongan Munafik, dikarenakan mereka bersumpah palsu kepada Rasulullah,dan
Allah tidak pernah ridha kepada mereka,ini adalah asbabun nuzul QS.AT-Taubah
ayat 95-96.Semoga kita bisa mengambil I’tibar dari kisah ini, sahabat rasul
saja yang sudah pernah pergi berperang, yang keimanannya tidak diragukan, tidak
mau berdusta, masih penerimaan taubatnya ditangguhkan dengan dikucilkan pula
lagi, bagaimana dengan kita??? http://www.dianovaanwar.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar