Bentrokan antara pro dan kontra presiden Mursi di Mesir (Foto:worldbulletin.net)
www.dianovaanwar.blogspot.com Belum lama menjabat sebagai presiden Mesir, pemerintahan DR.Moh.Mursi digoyang oleh aksi unjuk rasa pihak oposisi yang menghendaki dicabutnya dekrit yang telah dideklarasasikannya serta ditangguhkannya konstitusi baru yang telah selesai dirancang oleh Dewan Konstitusi.Demonstarsi yang mencapai klimaks pada hari Rabu (malam Kamis/5/12/2012) telah mengakibatkan bentroknya pendukung pihak opisisi versus pro Mursi yang terdiri dari ikhwanul Muslimin dan kelompok salafi.Disebutkan,korban yang tewas akibat bentrokan yang terjadi di depan istana presiden Mesir tersebut berjumlah 6 orang,yang tadi malam dikabarkan telah bertambah menjadi 7 orang; sementara itu,korban yang mengalami luka-luka sekitar 350 orang.
Tadi malam,menjelang pukul 11.30 waktu Kairo,Mursi memberikan pidatonya yang disiarkan oleh televisi Mesir.Seperti yang Mursi sampaikan pada minggu yang lalu,dekrit yang ia keluarkan hanya akan digunakan bila dalam keadaan darurat atau emergency.Di antara isi dekrit tersebut adalah kekuasaan Mursi untuk melindungi Mesir dengan menjadi komando seluruh angkatan bersenjata Mesir.Tadi malam Mursi menyampaikan,adanya pertemuan rahasia yang diadakan oleh seseorang dan dihadiri oleh sekelompok orang merupakan salah satu alasannya mengapa dekrit segera ia keluarkan.Sebagaimana kita ketahui,pasca Mursi terpilih menjadi presiden oleh mayoritas suara rakyat Mesir,kekuasaan militer dipimpin oleh Dewan Kemiliteran,sehingga Mursi tidak memiliki ‘power’ dalam menguasai angkatan bersenjata Mesir.Bila kita amati secara kasat mata,ini bisa saja memungkinkan akan terjadinya “coup” oleh pihak militer.Adapun konstitusi baru yang masih merupakan draft,sebagaimana yang ia umumkan pada Minggu lalu,lagi ia tekankan tadi malam, bahwasanya referendum pengambilan voting yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2012 mendatang, yang akan menunjukkan diterima atau tidaknya konstitusi baru tsb.Bila tidak diterima,yang berarti voting dari rakyat yang tidak menyetujui lebih banyak,akan dibuat draft konstitusi baru.Selain daripada itu,Mursi juga menyeru kepada seluruh komponen bangsa Mesir untuk hadir di istana presiden esok hari (8/12/2012) dalam rangka pertemuan “Dialog Nasional”Mesir.
Seperti yang disebutkan oleh Ikhwanul Muslimin Mesir,diantara latar belakang Konstitusi baru Mesir ‘dilahirkan’ adalah untuk menuntas dan mengadili masalah korupsi yang terjadi di era Mubarak.Selain dari itu,diharapkan pula pengadilan terhadap Mubarak dapat di ulang kembali,sekaligus mengadili pihak-pihak yang terlibat dalam ‘menangani’ aksi protes yang memakan korban baik nyawa maupun yang dipenjara di masa Mubarak memerintah. Disebutkan pula,semua itu sulit untuk diwujudkan dikarenakan masih banyaknya pejabat di beberapa lembaga pemerintahan yang masih merupakan ‘peninggalan’ rezim Mubarak.Sebagaimana yang kita ketahui,seperti halnya undang-undang di Indonesia yang meng’adopt’ undang-undang dari negara Belanda,demikian pula halnya dengan Mesir yang mana konstitusi lamanya mengadopt dari konstitusi negara-negara barat,seperti Amerika,Spanyol dan Portugis.Kekhawatiran pihak oposisi yang dominasi oleh kelompok Kristen dan Islam Liberal adalah dialihkannya konsititusi negara Mesir menjadi konstitusi yang berlandaskan Syari’ah Islam,sebab Mursi berasal dari Ikhwanul Muslimin.Pihak Ikhwanul Muslimin sendiri berpendapat,sebagai negara yang bermayoritas Muslim,konstitusi yang lama dianggap tidak relevan sebagai konstitusi rakyat Mesir,dan Ikhwanul Muslimin juga menambahkan,hendaknya pihak-pihak yang kalah pada pemilu lalu dapat menerima kekalahan dengan ‘legowo’ dan menghormati hasil dari suara yang terbanyak sebagai bagian dari demokrasi itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar